Kolom Usaha B. Barus: DUA BATUNA

usaha 9Seorang petani emosi karena timbangan jeruknya dipermainkan oleh agen pembeli, sementara harga jeruk sedang bagus-bagusnya; sekitar Rp. 15 ribu/ Kg.


Petani : “La lah timbangen kena e salah e, Nak? Enggo entengsa kuakap kilo-na sada keranjang ngena.” (Dia berkta dalam bahasa meragukan hasil timbangan kepada agen pembeli).

Agen : “Enggo sepuluh tahun lebih kami muat rimo, Pa, lo kami nggit nokoh.” (si agen berusaha meyakinkan petani atas tidak adanya penipuan).

timbangLalu, si Agen men-test menimbang badannya. Sebelum dia menimbang badannya, dia mengatakan kepada petani itu bahwa berat badannya 75 kg. Ketika ditimbang, pas 75kg.

Agen : “Uga Pa, me pas dagena?” (si agen memastikan timbangannya bagus)

Tidak percaya dengan perkataan si Agen, si petani pun mencoba juga untuk men-test timbangan tersebut. Melihat gelagat si Petani mau men-test juga, maka dengan gerak cepat kernet agen itu menggeserkan timbangan (seakan akan tanpa disengaja).

Agen : “Eeehhh, uga ka ban mu e, Tongat… me lanai ka duduk timbangen ena ndai… peduduk lebe yah.” (Si petani memprotes perbuatan orang itu dan meminta posisi timbangan dikembalikan ke semula).

Ketika si Kernet memperbaiki posisi timbangan, dengan gerak cepat si Agen menggantikan batu timbangan yang ada di anak timbangan dengan batu timbangan yang sudah tersedia di kantong jaketnya. Sementara si Petani memperhatikan si Kernet memperbaiki posisi timbangan itu.

Agen : “Iyah Pa, test dagena.” (Si Agen meminta petani men-testnya)

Lalu si Petani menimbang badannya dan ternyata sesuai dengan berat badannya. Penimbangan pun akan dilanjutkan lagi. Ketika si petani tiba-tiba buang ingus, si Agen dengan gerak super cepat kembali lagi menggantikan batu timbangan yang di anak timbangan tadi dengan batu timbangan yang di kantong jaketnya Dan penimbangan pun berlanjut.




Namun si Petani tetap curiga. Kenapa tidak? Biasanya berat jeruknya 80 kg ke atas secara rata-rata per keranjang. Saat itu, hanya berkisar 77 kg, belum lagi nanti dipotong berat keranjang sebesar 4 kg/ keranjang.

Merasa tidak puas, si petani tiba-tiba mencoba lagi menimbang badannya di timbangan itu.

Labo test lalap, Pa !” Si agen mulai panik.

Alangkah terkejutnya si Petani, karena berat badannya tiba-tiba turun seberat 3 kg. Lalu dia mengambil anak batu timbangan di anak timbangan tersebut dan memeriksa bagian bawah batu timbangan itu. Lebih terkejut lagi dia karena di bagian bawah batu itu terselip sekeping logam (Biasanya di bagian bawah batu timbangan ada lobang sebagai penyeimbang).

Petani: “Entekmu e, Nak… Enggo ko nokoh e! Eggo lebih 200 keranjang timbangim, asakai kin akapmu nggo aku rugi e?!”

Dia berteriak marah sambil melemparkan batu timbangan itu ke kepala si Agen… Benjollah…. Heheheee








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.