Ekonomi Kabupaten Karo Turun 45% Sejak Erupsi Sinabung

save tanah karo 7alexander firdaustALEXANDER FIRDAUST. MEDAN. Ekonomi Kabupaten Karo telah mengalami penurunan sebesar 45% sejak 2012 akibat erupsi Gunung Sinabung yang tidak kunjung berhenti. Demikian disampaikan oleh Arya Mahendra Sinulingga dalam pertemuan Keluarga Besar Karo Institut Teknologi Bandung (KBK ITB) dengan kalangan mahasiswa dari berbagai kampus di Pendopo USU Medan kemarin malam [Minggu 3/5].

Hadir juga dalam pertemuan itu Juspri Ginting dan beberapa pengurus KBK ITB lainnya selain Arya Mahendra Sinulingga sendiri sebagai Ketua. Dari kalangan mahasiswa hadir puluhan mahasiswa Karo dari berbagai kampus di Kota Medan, seperti UMA, ITM, Polmed, UMI, dan USU sebagai tuan rumah. Juga hadir sejumlah pengurus organisasi Karo, seperti Gelora Pandia Sembiring (Wakil Ketua HMKI Sumut), Denhas Sembiring Maha (Ketua Pemuda Karo Medan), dan Gema Kristo Tarigan (Ketua Persatuan Catur Karo Medan).

Pertemuan berlangsung sejak 09.30 WIB, membahas tentang bencana erupsi Gunung Sinabung yang berkepanjangan di Kabupaten Karo. Dalam pemaparannya, Ketua KBK ITB Arya Sinulingga mengatakan, sejak erupsi Sinabung berlangsung telah terjadi penurunan ekonomi di Kabupaten Karo hingga 45 persen.

“Bila pertumbuhan ekonomi ke depannya rata-rata sebesar 6%, dibutuhkan waktu 7 tahun agr perekonomian Kabupaten Karo kembali seperti di tahun 2012, saat Sinabung mulai mengalami erupsi. Itupun kalau Gunung Sinabung berhenti saat ini,” papar Arya Sinulingga.

Selanjutnya, Ketua KBK ITB ini menjelaskan mengapa perlu mendesak pemerintah menetapkan status bencana erupsi Sinabung menjadi Bencana Nasional melalui gerakan #SaveTanahKaro sebagaimana telah digagas oleh KBK ITB.

Sebagaimana diketahui, aksi damai #SaveTanahKaro telah berlangsung di Jakarta seminggu lalu [Minggu 26/4]. Dua ratusan warga Karo yang berada di Jakarta dan sekitarnya berunjukrasa di depan Istana Kepresidenan dengan tuntutan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan erupsi Sinabung sebagai Bencana Nasional.

Seluruh peserta diskusi kemarin sepakat melakukan aksi #SaveTanahKaro di Medan pada 24 Mei 2015 mendatang. Titik aksi akan dilakukan mulai dari Lapangan Merdeka hingga Kantor Gubernur Sumatera Utara. Selain melakukan aksi di lapangan, gerakan #SaveTanahKaro akan digencarkan di media sosial.

Keseluruhan dari gerakan dimaksudkan untuk mempercepat proses penetapan bencana Sinabung sebagai Bencana Nasional oleh pemerintah.

“Ketika erupsi Sinabung ditetapkan sebagai Bencana Nasional, maka kita minta jaminan hidup Rp 3,5 juta hingga korban erupsi benar-benar mandiri. Pupuk pertanian dikasih dan beasiswa penuh untuk mahasiswa di wilayah terdampak langsung erupsi Sinabung,” ujar Arya Sinulingga.

Menurut Arya, wilayah di luar radius 5 Km juga harus menjadi perhatian. Seperti Desa Cinta Rakyat yang berjarak 7 Km dari Sinabung, itupun masih banyak debunya di sana. Kondisi yang sama terjadi di 46 desa dengan jumlah penduduk keseluruhan 21.466 KK yang mata pencahariannya terdampak pleh erupsi Sinabung.

“Apa solusinya untuk mereka? Semua kerugian mereka akibat erupsi Sinabung harus diganti pemerintah,” tegas Arya Sinulingga.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.