Festival Seni Imigran di STMIK Neumann, Medan

MAJA BARUS. MEDAN. Wali Kota Medan (Drs H T Dzulmi Eldin S MSi) diwakili oleh Camat Medan Tuntungan (Gelora KP Ginting SSTP) membuka Festival Medan Tuntungan di halaman STMIK Neuman Jl. Jamin Ginting, Medan [Sabtu 28/10]. Festival ini menampilkan pertunjukan seni dari sejumlah negara dibawakan oleh para imigran maupun pencari suaka yang selama ini ditampung di sejumlah lokasi penampungan di Kecamatan Medan Tuntungan.

Selain pertunjukan seni dan tari, para imigran juga menggelar bazar yang menyungguhkan aneka makanan dari negara mereka masing-masing seperti Afghanistan, Pakistan, Rohingya, Somalia dan Bangladesh. Hasil bazar selanjutnya akan mereka sumbangkan di beberapa panti asuhan yang berada di Kecamatan Medan Tuntungan.




Festival Medan Tuntungan ini mengusung tema “Kebersamaan Dalam Komunitas”. Pertunjukan seni dan tari  para imigran juga dikolaborasikan dengan seni etnis yang ada di Kota Medan.  Ratusan masyarakat berbaur dengan para imigran yang menyaksikan festival tersebut.

Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota mengatakan masalah imigran merupakan masalah yang saat ini dihadapi banyak negara. Hal ini ini tidak terlepas karena banyak terjadi konflik sehingga membuat ketidakstabilan di bidang ekonomi, sosial dan politik. Namun tidak sedikit negara yang mulai menutup diri untuk menerima para imigran sehingga hidup mereka terkatung-katung.

“Tugas kita bersama  untuk terus peduli pada nasib para pengungsi dan pencari suaka. Artinya, kita harus mampu memberikan rasa aman  kepada mereka  dengan memberikan perlindungan dibantu dengan International Organization for Migration (IOM) yang terus memberikan perhatian kepada mereka,” kata Gelora Ginting.

Terkait digelarnya Festival Medan Tuntungan ini, Gelora berharap dapat menambah semangat para imigran dalam menjalankan hidup mereka selama di penampungan. Dikatakannya, festival ini merupakan hasil kerjasama Kecamatan Medan Tuntungan dengan IOM.

“Pemko Medan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Melalui kegiatan ini kita harapkan para imigran dapat merasa senang ditengah kondisi yang mereka alami. Pemko Medan juga mengucapkan terimakasih kepada IOM yang telah memperhatikan seluruh imigran dan pencari suaka yang berada di sejumlah lokasi penampungan di Kota Medan,” kata Gelora.

Sementara itu Kepala Kantor IOM Indonesia, Mariam Khokhar menjelaskan, IOM merupakan suatu organisasi yang murni bergerak di bidang sosial kemanusiaan tanpa mengharapkan profit. Diungkapkannya, IOM saat ini fokus menangani masalah imigran asing yang tinggal di Kota Medan sehingga mereka dapat tertangani sebelum mendapat suaka dari negara tujuan.

“Hari ini kami menggelar Festival Medan Tuntungan bagi para imigran maupun pencari suaka. Tentunya kegiatan ini untuk lebih menyatukan mereka yang berasal dari  sejumlah negara dengan latar belakang kultur, budaya maupun seni yang  berbeda. Melalui kegiatan ini, kita harapkan mereka dapat merasa terhibur dan melupakan permasalahan yang mereka alami,” jelas Mariam.

Tidak hanya seni, tari dan bazar, festival ini juga dirangkaikan dengan pameran hasil gambar para imigran juga diisi dengan donor darah dan pemeriksanaan kesehatan.

“Seluruh hasil bazar akan kita sumbangkan untuk beberapa panti asuhan di Kecamatan Medan Tuntungan. Sebab, festival ini sebagai wujud rasa terima kasih para imigran karena telah diterima dengan baik tinggal di Kota Medan. Untuk itulah mereka ingin memberikan kontribusi,” paparnya








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.