NGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Gunung Sinabun (Karo Gugung) masih berpotensi terjadi letusan. Satgas Tanggap Darurat BNPB dibantu relawan telah menyiapkan skenario penanggulangan bencana jika terjadi hal yang terburuk, yakni terjadinya letusan besar Gunung Sinabun. Hingga kemarin [Selasa 3/12] masih terus terjadi erupsi dan hembusan Gunung Sinabung.
Kemarin pagi terjadi hembusan dengan ketinggian asap 100 hingga 500 meter yang mengeluarkan abu vulkanik, cuaca mendung tertutup kabut tebal, dan curah hujan yang tinggi berpotensi terjadinya lahar dingin.
Seismik tremor terus menerus menandakan Gunung Sinabun masih berpotensi terjadi letusan dan menyemburkan awan panas. Hal ini tentunya harus diwaspadai karena gunung ini masih berbahaya.
“Status tetap berada pada level 4 awas. Warga zona merah radius 5 km direkomindasikan untuk diungsikan. Bbadan Gelogi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi menghimbau masyarakat tidak terprovokasi isu yang beredar bahwa warga kaki gunung yang berada di radius 10 km harus mengungsi,” kata Kasubbid Pengamatan Gunung Berapi, Kristianto.
BNPB Pusat telah menyiapkan skenario jika terjadi hal yang terburuk letusan besar Gunung Sinabung. Relawan dari 4 daerah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah BNPB Jambi, Riau dan Sumatera Barat telah diturunkan ke 33 titik Pos Pengungsian. Armada evakuasi, mobilisasi dan logistik BNPB, TNI, Polri dan Pemkab Karo telah disiapkan untuk mengantipasi hal yang terburuk.
“Jika terjadi kejadian luar biasa (KLB) evakuasi warga akan diupayakan sesegera mungkin. Jika memungkinkan, akan dilaksanakan evakuasi paksa demi keselamatan jiwa,” kata Hermansyah, Direktur Bantuan Darurat BNPB.
Satgas Tanggap Darurat telah menyiapkan mobilitas. Jika terjadi dampak yang besar, tentunya Pemkab Karo sangat terbatas. Maka evakuasi dan persiapan logistik dilaksanakan seluruh tim Satgas BNPB, TNI, Polri dan relawan.
Saat ini, 17.288 warga radius 5 km plus daerah luncuran awan panas telah diungsikan di 33 titik lokasi pengungsian.
Perjuangkan agar kejadian erupsi Sinabung yang berkepanjangan agar dapat membuat jadi bencana nasional oleh pemerintah RI.