Gendang Guro-guro Dadanak

Hendri D.G. SukaKA-KR 1HENDRI D.G. SUKA. JAKARTA. Terkait program GBKP Tahun 2015 adalah PENINGKATAN SOSIAL EKONOMI, BUDAYA JEMAAT, seksi KA-KR (Kebaktian Anak – Kebaktian Remaja) GBKP Runggun Pondok Gede mengadakan acara Gendang KA-KR di Gedung Pertemuan Prasetya, Jatibening, Pondok Gede [Sabtu 21/3]. Kemungkinan besar acara seperti ini adalah yang pertama diadakan.

Acara dimulai 17.00 WIB, dibuka dengan kebaktian yang dibawakan oleh Pdt. Andreas Brahmana MA.

Gendang KA-KR? Ya, Gendang KA-KR. Biasanya yang diadakan adalah Gendang Guro-guro Aron yang diperuntukkan bagi muda mudi (singuda-nguda anak perana) sesuai dengan namanya yaitu guro-guro yang berarti main-main, jagar-jagar, bersenda gurau; dan aron yang artinya muda-mudi, anak perana dan singuda-nguda yang, di dalam tradisi Karo, mengerjakan ladang bersama-sama.

Untuk acara Gendang KA-KR ini yang menjadi aron adalah anak-anak KA-KR GBKP Runggun Pondok Gede. Mulai dari tingkatan anak kitik, anak tanggung (SD), pra remaja dan remaja (SMP) dengan jumlah peserta lebih kurang 120 orang.

ka-kr 2Mereka telah berlatih dengan tekun dan rajin sejak bulan Januari 2015, dibimbing oleh Seksi KA-KR GBKP Runggun Pondok Gede dan Guru-guru KA-KR seperti Dkn. Kemmi beru Tarigan, Dkn. Malem Karina beru Bangun, Dkn. Janita beru Sembiring Milala, Bagemalem beru Pelawi, Aristarkus Ginting, Masta beru Sukatendel, Juwita beru Surbakti dan lain-lain.

Gendang Guro-guro Aron KA-KR GBKP Runggun Pondok Gede ini merupakan pencerminan ucapan syukur atas kasih dan berkat-berkat dari Tuhan, agar anak-anak kita yang masih muda dapat belajar tentang adat istiadat Karo, ertutur, memakai kain-kain tradisional (ertudung) dan juga meningkatkan keakraban serta sebagai hiburan.

Aron dibagi 5 kelompok (tegun) berdasarkan beru si lima dan masing-masing dipimpin oleh bapa dan nande aron. Kelima tegun landek bergiliran. Remaja si diberu berpakaian lengkap, kebaya, ertudung ras uis nipes. Anak kitik tidak ertudung, tapi si dilaki erbulang, ersampan ras erkadang bekabuluh.

ka-kr 4

Puji Tuhan, sungguh luar biasa, mereka menampilkan kepiawaian menarikan tari Karo dengan kompak dan serempak. Semua perputarannya, geraken tangan dan perjergukna tak jemu memandang. Sambil menari, anak-anak KA-KR juga menyanyikan lagu-lagu Karo seperti Tiga Sibolangit, Gelang-gelang salih ku Patam-patam serta lagu-lagu gereja dan lagu-lagu Karo lainnya. Sungguh menggugah dan menakjubkan.

Selain menari dan menyanyikan lagu-lagu Karo, anak-anak KA-KR juga belajar dan langsung mempraktekken cara mengenakan tudung, belajar ertutur (Merga/Beru kai ia, Kempu, Soler, terus ke Binuang).

KA-KRKarena antusiasnya, acara yang dijadwalkan selesai Pkl. 21.00 WIB harus diperpanjang 1 jam lebih, Namun begitu, semuanya berjalan lancar dan baik. Para orangtua KA-KR ikut bergembira, bersyukur dan berterimakasih (walaupun tidak diijinkan/tidak mendapat giliran menari).


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.