Oleh: Nancy Brahmana – Rakoetta Brahmana Centre

Sekitar tahun 1600-an, seorang penyebar agama Hindu yang berkasta Brahmana datang dari India bersama dengan murid-muridnya. Penyebaran agama Hindu yang datang dengan damai membawa berkah bagi penduduk setempat sekaligus memberikan keturunan yang semakin menyebar ke seluruh Nusantara bahkan keluar negeri hingga sekarang. Brahmana telah menjadi nama merga bagi masyarakat Karo di bawah submerga Sembiring.

Keturunan Sembiring Brahmana yang semakin banyak dan sibuk dalam kehidupan masing-masing menjadikan kehidupan kekeluargaan dan kekerabatan semakin menjauh dan bahkan sering tidak mengenal satu dengan yang lainnya. Kerinduan ini dicetuskan dalam acara Gendang Mburo Ate Tedeh Brahmana Si Rulo dan Anak Beruna, yang telah diadakan pada tanggal 23 Oktober 2013 barusan.

Acara yang meriah ini diiringi gendang adat asli dengan melakukan acara Pengalo-ngalo sar-sar beras dari anak beru kepada kalimbubu. Kini, Brahmana yang selama ini mempunyai beberapa tempat asal seperti Rumah Kabanjahe, Limang, Perbesi, Langkat, dll. telah menyatukan dirinya tidak lagi terpilah-pilah.

Pada acara ini dilakukan pemilihan ketua persadan yang akan menjadi tokoh Brahmana yang pertama kali di dalam penyatuan beberapa kesain yang kini bersatu yaitu: H. Ramram Brahmana. Acara dan kegiatan ini menjadi sejarah karena adalah pertama kali Brahmana menyatukan dirinya dan mempunyai sebuah Pataka Brahmana dengan simbol : Megermet, Mehamat, Mehimat, Mehangke.

Kita semua berharap agar persadan ini memberikan buah yang baik tidak hanya kepada Brahmana dan anak berunya namun juga terlebih luas kepada masyarakat Karo, Tanah Karo dan Indonesia. Bujur ras mejuah-juah.