Oleh ELISABETH BARUS
Ini adalah hari ke empat cabe merah terus menerus mengalami penurunan harga. Cabe merah kotak alias pengiriman dari luar Sumut, disebut dari Jawa tapi kemungkinan dari dari daerah lain, masih berlangsung. Penyebab tingginya harga cabe merah beberapa waktu lalu adalah karena persediaan barangnya langka. Diduga penyebab menurunnya harga cabe merah selama empat hari ini adalah telah mulainya panen raya cabe merah di Jawa.
Juga ada kemungkinan telah munculnya hasil panen baru di ladang-ladang petani di Sumut.
Kami belum bisa memastikan dugaan itu, namun dugaan kami bukan tidak berdasar. Biasanya harga sayur mayur khususnya cabe merah dari Dataran Tinggi Karo mengalami kenaikan harga pada Hari Senin karena buruh tani yang umumnya berasal dari Nias dan Tanah Batak serta pemilik lahan yang orang Karo tidak turun ke ladang pada Hari Minggu. Mereka lebih memilih beribadah ke gereja daripada bekerja di ladang.
Dengan begitu, hasil-hasil pertanian dari Dataran Tinggi Karo dan sekitarnya menurun jumlahnya turun ke Medan. Tapi, faktanya, di Pagi Dinihari ini harga cabe mengalami penurunan menandakan tidak ada penurunan jumlah barang yang masuk ke Pasar Induk Lau Cih.
Apakah telah terjadi peningkatan panen di Jawa atau di daerah-daerah tertentu di Sumut, kami belum bisa memastikannya.
Lain halnya dengan harga cabe merah, harga cabe hijau tampaknya terus pula meningkat beberapa hari belakangan ini. Cabe rawit halus dan cabe rawit kasar perlahan juga mengalami kenaikan harga. Cabe rawit jengki dan cabe rawit caplak tetap harganya.
Berikut adalah daftar harga Dinihari ini [Senin 12/9: Pukul 03.30 WIB] di Pasar Induk Lau Cih (Medan):
Cabe merah Rp 42 ribu/kg
Cabe hijau Rp 38 ribu/kg
Cabe rawit halus Rp 47 ribu/kg
Cabe rawit kasar Rp 45 ribu/kg
Jengki Rp 45 – 47 ribu/kg
Caplak Rp 55 ribu /kg
Salam mejuah-juah dari Pasar Induk Lau Cih (Medan)