HARIMAU …. HARIMAU …. — Penampakan Harimau dan Aumannya Mencabut Sukma di Karo Baluren

JENDARAS GINTING | TANEH PINEM (Karo Baluren) | Sejak sebulan ini warga Desa Pasir Tengah (Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi) (Karo Baluren) dihebohkan oleh penampakan seekor harimau di Perladangan Lau Marpar. Suara aumannya terdengar sampai ke Perladangan Lau Liang.

Kedua perladangan ini terletak sekitar 4 km dari pemukiman Pasir Tengah. Para pemiliknya juga adalah warga Desa Pasir Tengah.

Bermula pada awal tahun ini [Kamis 5/1], dua warga Pasir Tengah (Sinta br Bangun dan Semta br Ginting) berencana menginap beberapa malam di gubuk perladangannya di Lau Marpar untuk memanen buah kemiri. Tapi, di perjalanan menuju kebun kemiri mereka, keduanya dikejutkan oleh kemunculan seekor harimau yang sedang melompat menyeberangi sungai.

Mereka menuju ladang bersama seekor anjing. Harimau dan anjing saling terkejut ketika bertatap muka. Anjing berlari menuju kaki kedua perempuan itu sambil terus menggonggong ketakutan. Tapi sang harimau juga sepertinya ketakutan sehingga lari menyeberangi sungai dengan cara melompat. Sementara lebar permukaan sungai sekitar 4 meter.

Sinta dan Semta yang melihat harimau itu dari jarak 10 meter memperkirakan tinggi harimau mencapai 1 meter dan panjangnya 1,5 meter.

Sehari kemudian [Jumat 6/1], seorang buruh tani malahan mendengar suara aneh di perladangan Lau Liang. Dia meyakini jika suara itu adalah auman harimau. Lalu, 6 hari kemudian [Minggu 12/2] beberapa warga yang sedang bekerja di perladangan Lau Liang ketakutan dan bergegas pulang karena mendengar suara auman harimau.

Atas peristiwa itu, yang kemudian dilaporkan oleh warga ke Kantor Kecamatan Tanah Pinem, hari ini [Rabu 15/2], Camat Taneh Pinem (Sion Sembiring) mengunjungi Desa Pasir Tengah. Pak Camat datang didampingi oleh Bripka Jetli Surbakti dan Pratu Jenri Ginting. Ketiganya disambut oleh Kepala Desa Pasir Tengah (Semangat Ginting) didampingi Sekretaris Desa (Demon Sitepu) dan Ketua BPD (Jasri Maha).

Mereka langsung mendiskusikan cara penanganan ketakutan warga akibat penampakan harimau tersebut. Dari keterangan Kades (Semangat Ginting), sebenarnya Camat telah melaporkan hal ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

“Tapi, mereka masih sibuk menangani hutan di Mardinding,” tuturnya kepada Sora Sirulo.

Ditambahkannya, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam menyarankan warga, jika pergi ke ladang, jangan sendirian dan membuat api di ladang. Kalau memungkinkan menyalakan mercon.

Bagaimanapun juga, warga Desa Pasir Tengah masih tetap ketakutan untuk pergi ke ladang. Padahal, saat ini, mereka seharusnya memanen buah kemiri yang telah berserakan di tanah. Apalagi harga kemiri saat sedang sangat bagus, yaitu Rp. 11 ribu/ kg.

Perladangan Lau Liang dan Lau Marpar adalah penghasil kemiri terbesar di Pasir Tengah. Biasanya, pada Musim Panen seperti sekarang, warga desa beramai-ramai ke kedua lokasi perladangan ini untuk memanen kemiri. Tapi, untuk saat ini, kedua perladangan ini sangat sepi karena hampir semua warga ketakutan terhadap ancaman terkaman harimau.

Sebagaimana dituturkan oleh kedua perempuan yang melihat sosok harimau itu pertama kali. Keduanya menggigil panik. Kalau mereka tidak saling menuntun, kemungkinan besar mereka sudah terjun ke jurang karena panik ketakutan.

Lebih para lagi dengan pria Suku Batak yang bekerja sebagai buruh tani di Pasir Tengah. Dia mengalami trauma berart sejak mendengar suara auman harimau itu saat dia berada di ladang tempatnya bekerja. Sampai sekarang dia terus menerus menggigil ketakutan.

“Enggo man alengen tendina,” kata beberapa warga kepada Sora Sirulo yang maksudnya buruh tani itu sudah membutuhkan ritual Pemanggil Sukma (Raleng Tendi) karena, menurut diagnosis Karo, sukmanya telah meloncat keluar dari tubuhnya karena ketakutan.

Memang Suku Karo mempercayai auman harimau dapat membuat sukma seseorang keluar dari tubuh. Karena itu pula suku ini mengenal sebuah ilmu yang disebut Penergang atau Pengguntur. Seseorang yang menguasai ilmu ini bila membentak seseorang bisa membuat orang yang dibentaknya itu menggigil terkencing-kencing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.