HENGTONG PERIKSA KERUSAKAN AKIBAT BANJIR — Dengan Kecepatan dan Teknologi

ANG SAN MEI. SUZHOU (China) — Kabel serat optik sepanjang 1.000 km baru dikirimkan oleh Hengtong dalam 48 jam ke Provinsi Jiangxi. Provinsi ini sangat membutuhkan perbaikan sistem telekomunikasi untuk pengendalian banjir.

Terletak di posisi penting yang menghubungkan arus menengah dan bawah di Sungai Yangtze, serta kawasan yang memiliki angin kencang, Provinsi Jiangxi secara historis sangat berperan dalam pengendalian banjir di cekungan Sungai Yangtze.

Akibat curah hujan yang sangat lebat, Jiangxi meningkatkan Status Tanggap Darurat dari Level IV hingga Level I, notabene level tertinggi, dalam satu minggu pada awal Juli. Saat itu, banyak infrastruktur transportasi dan komunikasi yang hampir rusak.

Setelah menerima permohonan bantuan pada 13 Juli, Hengtong berlomba dengan waktu, serta menyelesaikan produksi dan pengiriman produk secepat mungkin. Harapannya, langkah ini bisa memulihkan sistem komunikasi di kawasan yang terdampak banjir.

Hengtong ikut membantu penanggulangan banjir lewat cara-cara yang lebih intens.

Dengan curah hujan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir, musim hujan pada tahun ini, atau dijuluki “Hujan Prem” (Plum Rains) dalam bahasa setempat, mendatangkan banjir yang berbahaya di cekungan Sungai Yangtze.

Sejak 18 Juli lalu, ketinggian air di Kota Nanjing, pusat provinsi Jiangsu, melampaui titik tertinggi sepanjang sejarah yang sempat tercatat pada 1954.

Begitu pula yang terjadi di Danau Taihu, danau air tawar terbesar ketiga di Tiongkok, asal-muasal Hengtong. Sebagai cadangan air yang penting bagi Yangtze, ketinggian air di danau ini melampaui batas yang aman, serta menembus titik tertinggi keempat sepanjang sejarah pada 17 Juli.

Dinas Sumber Daya Air di Provinsi Jiangsu lalu meningkatkan Status Bahaya Banjir ke level Merah (titik tertinggi) untuk Danau Taihu. 

Berasal dari pesisir Taihu, Hengtong ingin berkontribusi bagi “mother lake” dalam bentuk yang canggih, yakni aqua-sensing system yang menjaga kesehatan permukaan air.

Sebagai proyek percontohan bagi pelestarian alam, sistem ini ikut mencegah banjir lokal dan mengendalikan jaringan yang terdiri atas sembilan pintu air. Kesembilan pintu air ini mengawasi mutu air, ketinggian air, kecepatan arus, aliran air, dan lain sebagainya dengan memanfaatkan analisis berbasiskan big data.

Semua statistik dapat diperiksa pada perangkat seluler. Lebih lagi, sistem tersebut menjadi perangkat yang berguna dalam pengendalian banjir secara ilmiah dan terarah. Hasilnya, kapasitas penanganan banjir tampil lebih baik.

Apa yang disebut “Hujan Prem” (Plum Rain)

“Hujan Prem” atau “Hujan Prem Kuning” ialah julukan bagi musim hujan tahunan di Tiongkok Selatan dan Timur. Sebagian besar terjadi di cekungan Sungai Yangtze, hujan tahunan ini juga dialami Provinsi Taiwan hingga Jepang yang menjulukinya “Bai-u”.

Saat musim panen datang di Sungai Yangtze dari Juni-Juli, buah prem berubah menjadi kuning dan matang. Ini yang menghadirkan suasana unik sepanjang musim hujan. Setelah “Hujan Prem” berakhir, musim panas pun hadir. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.