HUJAN BASAHI BUMI — Musim Tanam Memanggil Petani Karo Berneh

Karo Berneh Keindahan Terpendam

Laporan DENHAS MAHA dari Karo Berneh

Memasuki datangnya Musim Penghujan di Minggu Pertama Bulan April ini, para petani di Karo Berneh tampak sibuk di ladang. Ada yang memulai menabur benih jagung dan ada juga yang menabur pupuk.

Kecemasan petani jagung terbalas dengan turunnya hujan beberapa hari belakangan ini.

Sebelum hujan yang turun kemarin, ada beberapa minggu lamanya hujan tidak turun membasahi bumi. Bahkan petani jagung yang sudah menanam di akhir Bulan Pebruari kemarin belum bisa memberikan asupan pupuk untuk tanamannya. Padahal, sudah waktunya untuk pemberian pupuk pada tanaman jagung.

Hujan mulai turun pada Kamis Malam dan di hari Jumat Pagi kemarin. Rumah-rumah di Desa Perbulan (Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo) (Karo Berneh) yang mayoritas petani jagung tampak sepi. Sebagian besar warganya berada di ladang untuk menanam benih dan menabur pupuk.

Ibu pekerja di lahan tampak menuai benih sambil bercanda ria.

Turunnya hujan di Karo Berneh tampak membawa senyum segar layaknya membawa berkah bagi penduduk. Hujan ini bagi petani pemilik lahan artinya mulainya Musim Tanam dan bagi pekerja tani berarti lowongan kerja di ladang.

Tingginya harga jagung beberapa waktu ke belakang merupakan motivasi warga Karo Berneh untuk tetap menanam tanaman jagung, walaupun sebanding dengan sulitnya mendapat pupuk subsidi, naiknya harga obat-obat pertanian dan upah pekerja tani.

Lahan pertanian di Karo Berneh tidak datar dan masih semak tampak ditanami, yang menugalnya adalah seorang perempuan.

Sebagian penduduk mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi dan tingginya harga pupuk non subsidi.

“Pupuk dari kelompok tani terbatas. Ada juga yang belum mampu menebusnya karena pupuk belum ada di toko pupuk tempat menebus,” ungkap sebagian petani.

“Terpaksalah kita mencari dan membeli dari orang-orang yang menjual pupuk subsidi dengan harga tinggi. Itupun kalau memang ada untuk dibeli daripada kita beli yang non subsidi yang jauh lebih tinggi harganya,” tambah mereka.

Remaja pria yang ikut bekerja, sebagai tambahan uang saku.

Pantauan di lapangan hingga hari ini, warga Karo Berneh masih sibuk dengan menanam di ladang karena hujan terus turun di malam hari. Para petani berharap harganya akan sesuai nantinya di masa panen nanti.

Petani Karo Berneh sangat berharap penyaluran pupuk bersubsidi lancar sehingga pada masa pemupukan nanti tidak kelabakan.

Para pekerja sedang beristirahat pada siang hari di gubuk beratap seng darurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.