Oleh: Edi Sembiring (Jakarta) “Bergelap-gelaplah dalam terang, dan berterang-teranglah dalam gelap,” kata Tan Malaka .Kebenaran di manapun posisinya adalah tetap sebagai kebenaran. Menyuarakan KBB (Karo Bukan Batak) bukan berhitung untung dan rugi. Kita bukan bunglon yang berubah warna menyesuaikan sekitarnya. Bukan pula cari sensasi, bukan pula karena sakit hati. [one_fourth]di setiap ujung gua pasti ada cahaya[/one_fourth] Memeluk erat idealisme itu tujuan pasti. Seperti keyakinan di setiap ujung gua pasti ada cahaya. Dan suara kita bergema, meninju langit-langit sejarah. Ucapan pedas mereka seperti Stalaktit yang siap menghunus kepala. Dan liur bualan mereka menetes telah lama menjadi Stalakmit yang membuat malas berpindah dan berpikir.Kita tinggalkan mitos dan pertapaan SRB di gua-gua kegelapan informasi. Di ujung gua kita bawa kebenaran itu. Di era keterbukaan informasi seluas mata memandang. Bukan hanya terbentur pada lorong kegelapan sejarah.Tulisan terkait: Kolom Juara R. Ginting: KEBENARAN Post navigationGule Nurung antara Amerika – Swedia Kolom M.U. Ginting: JOKOWI DAN KBB
“Kita tinggalkan mitos dan pertapaan SRB di gua-gua kegelapan informasi. Di ujung gua kita bawa kebenaran itu. Di era keterbukaan informasi seluas mata memandang. Bukan hanya terbentur pada lorong kegelapan sejarah.”Mantap sekali kalimat ini ES.MUGReply