Kolom Eko Kuntadhi: IJTIMA ULAMA III

Kalau ada orang ngaku ulama kongkow-kongkow, mereka menyebutnya Ijtima Ulama. Maksudnya mereka mau bilang: “Kami ini ulama. Hasil kongkow-kongkow kami mewakili kehendak tuhan.” Apa kehendak tuhan menurut mereka?

Pertama, Prabowo jadi Capres. Ke dua, Prabowo harus didampingi ulama sebagai Cawapresnya.

Menurut mereka, rekomendasi itu sesuai dengan kehendak tuhan. Wong, ulama… Tapi, kehendak tuhan berbeda dengan kehendak Prabowo. Dia malah mengangkat Sandiaga sebagai Cawapres. Mungkin karena ulama yang namanya direkomendasikan –Somad dan Salim Syegaf– gak punya duit.

Ulama bingung. Ini gimana? Prabowo kok gak nurut sama kita? Kita ini menyuarakan kehendak tuhan (saya tulis tuhan dengan ‘t’ kecil). Masa mengangkat Cawapres berbeda dengan hasil Ijtima Ulama.”

“Kalau begitu, kita bikin Ijtima Ulama lagi. Ijtima Ulama II. Agar kehendak tuhan bisa disesuaikan dengan kehendak Prabowo.”

Maka digelarlah Ijtima Ulama II. Mereka mengkoreksi omongan pertama. Kehendak tuhan harus disesuaikan. Keputusan Prabowo lebih penting dari keputusan ulama. Tugas mereka adalah mendukung Sandiaga Uno sebagai Cawapres. Sesuai keinginan Prabowo.

Lalu Pilpres digelar. Hasilnya, menurut Quick Count maupun Real Count, suara Jokowi jauh melampaui Prabowo. Data resmi KPU juga menunjukan indikasi kemenangan Jokowi. Meski belum final.

“Ini gimana sih, kok tuhan gak berpihak sama kita? Yang menang malah Jokowi. Kita ini ulama lho, tuhan…”

“Kalau hasil Pilpres ini adalah kehendak tuhan yang real, kita harus luruskan. Masa kehendak tuhan bertentangan dengan kehendak Prabowo, sih. Gak mungkin!”

“Gimana caranya?”

“Ayo kita gelar Ijtima Ulama III…”

“Tujuannya apa?”

“Kita wajib meluruskan keadaan. Jika pilihan rakyat ke Jokowi adalah takdir tuhan, maka itu wajib kita koreksi. Kita harus sesuaikan dengan keinginan Prabowo.”

“Emang Prabowo maunya apa?”

“Dia mau jadi Presiden.”

“Kalaupun kenyataan menunjukan rakyat sudah memilih Jokowi?”

“Lho, itu kan maunya rakyat. Bukan maunya tuhan.”

“Kalau maunya tuhan, gimana?”

“Sesuai dengan kemauan Prabowo, dong.”

Maka, dari Saudi, Rizieq menyerukan untuk menggelar Ijtima Ulama III. Agar takdir bisa dibelokkan.

“Mas, saya dan teman-teman juga berencana mau menggelar Ijtima Penjual Minyak Telon…”

“Buat apaan Kum?”

“Mendukung hasil perhitungan KPU.”

Jadi, kalau nanti Jokowi-Amin ditetapkan sebagai pemenang Pilpres, itu artinya Tuhan (dengan ‘T’ besar) lebih mendengar rekomendasi Ijtima Penjual Minyak Telon ketimbang hasil Ijtima Ulama…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.