IRONI BADUT DI KARNAVAL KEMERDEKAAN

Sebenarnya sudah lama sekali ingin berbicara tentang hal ini. Saya tidak tau kapan persisnya karakter badut lengkap dengan segala aksesorisnya hadir dalam karnaval kemerdekaan. Seingat saya sampai saya tamat SMP tidak pernah ada badut dalam karnaval kemerdekaan (orang karo menyebutnya pawai).

Peringatan hari Kemerdekaan Negara ini mengingatkan kita pada perjuangan, sikap patriotis dan Nasionalis para pejuang yang menumpahkan keringat, darah dan air mata untuk Negeri yang dicintainya.

Di sisi lain, badut pada awalnya adalah para penghibur keluarga bangsawan di Eropa sana. Sejarah kemunculan badut sudah berusia 500 tahun. Dimulai di jaman Kerajaan Yunani dan Romawi. Mereka menghibur dengan tingkah konyol dan kostum yang aneh-aneh.

Saya tidak berhasil menemukan relevansi antara kekonyolan tingkah badut dengan menumbuhkan sikap patriotisme dan Nasionalisme. Yang ada malah menyepelekan makna kemerdekaan itu sendiri. Sudah demikian rusak kah kita hingga perjuangan para pahlawan kita anggap hanya sebagai bahan candaan dan hiburan?

Ini sebenarnya sangat ironis. Semoga tahun depan, tidak ada lagi sekolah dan para peserta karnaval kemerdekaan yang mengenakan kostum badut. Merdeka itu bukan bahan candaan, merdeka itu adalah masalah serius.

Kita perlu mendidik anak-anak menjadi patriot Indonesia yang rela menumpahkan darah, keringat dan air mata demi kejayaan Negeri ini, jangan didik anak-anak didik kalian menjadi para badut yang meremehkan makna kemerdekaan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.