Kolom Boen Syafi’i: ISTRI DEPRESI BANYAK TERJADI DI RUMAH TANGGA YANG TAAT BERAGAMA

Seorang ibu muda menggorok leher anaknya di Brebes karena depresi. Depresi, inilah yang sering terjadi pada banyak perempuan di dalam rumah tangga. Entah depresi karena faktor ekonomi, ketidaknyamanan dan yang biasanya sering terjadi karena tekanan suami.

Tak jarang pula seorang suami memperlakukan istrinya layaknya seorang pembantu.

Ingin makan, minta diambilkan. Ketika cucian menumpuk, istri dimarahi dan terkadang dimaki-maki. Pokoknya, yang berurusan dengan kebersihan rumah, konsumsi, sampai mengurus anak, itu semua tanggung jawab istri.

Mirisnya lagi, hal semacam ini sering terjadi di kehidupan rumah tangga milik orang-orang yang taat agama. Atas nama doktrin agama, si suami membentak-bentak Istri. Atas nama agama, si suami marah gak karuan, jika keinginannya tidak dipenuhi. Atas nama agama pula, si suami bisa main tangan, kekerasan fisik maupun psikis kepada istri.

Padahal si suami mempunyai waktu untuk bersama-sama mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Padahal sang istri juga capek, setelah seharian ikut mencari rezeki bersama-sama.

Iya kalau si suami orang kaya raya yang mencukupi segala kebutuhan dari sang istri. Nyatanya, banyak pula suami yang bahkan tidak mampu mencukupi kebutuhan istri, namun berlaku semena-mena.

Seorang istri adalah pilihan kita sendiri, sekali seumur hidup. Dan sebagaimana pilihan kita sendiri, maka bertanggungjawablah kepadanya.

Meski belum mampu bertanggungjawab secara ekonomi, berilah dirinya kenyamanan dengan mau mengerti, dan mendengarkan keluh kesahnya. Lebih-lebih mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya, adalah bagian dari tanggung jawab pula.

Saling mengisi, mengerti dan mengasihi, akan membuat seorang istri lebih sehat secara psikis dan fisiknya juga.

Inilah faktor kenapa seorang istri di dalam rumah tangga yang taat beragama banyak yang depresi, bunuh diri atau biasanya berusia pendek. Karena mental dan fisiknya tertekan, namun selalu ingin menutupi aib suami (karena doktrin agama) dengan tidak mau menceritakan masalahnya.

Untuk para perempuan di luar sana, tetap semangat..

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.