Isu Suap di Penerimaan Calon Anggota Panwaslucam Deliserdang

Indikasi Kepentingan Bakal Calon Bupati Tertentu

 

IMANUEL SITEPU. LUBUK PAKAM. Penjaringan calon anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam) yang dilakukan oleh Ketua Panwaslu kabupaten Deliserdang (Asman Siagian SH) dituding tidak mengacu kepada UU No 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara Pemilu.

Selain oleh beredarnya isu ‘suap menyuap’ yang dilakukan Panwaslu Kabupaten Deliserdang dalam pemilihan anggota Panwaslu Kecamatan, sebagian besar anggota Panwaslu Kecamatan yang lolos dikabarkan merupakan titipan bakal calon (Balon) Bupati Deliserdang yang haus akan kekuasaan sehingga menghalalkan segala cara. Dengan begitu, Pemilu yang berkualitas, yang diperlukan sebagai sarana mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 45 jauh dari harapan.




Artinya, Panwaslu sebagai salah satu penyelenggara Pemilu yang profesional, mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitan tidak dijadikan sebagai acuan.

Seperti hasil keterangan yang diperoleh dalam acara pertemuan puluhan calon anggota Panwas Kecamatan yang digelar di Tanjung Merawa [Senin 9/10]. Menurut seorang calon anggota Panwas Kecamatan yang sedang mengikuti tes wawancara di Hotel Thong Inn di Lubuk Pakam kemarin [Sabtu 7/10], salah satu peserta menerima pesan singkat melalui ponselnya nomor 081397665xxx dalam Bahasa Karo yang isinya: “Berapa kamu sanggup masalah Komitmen tadi lih?”

Adanya dugaan permainan dalam pemilihan anggota Panwas Kecamatan bukan hanya itu. Seorang calon anggota Panwas Kecamatan mengaku disuruh berkumpul oleh tim sukses salah satu bakal calon Bupati Delisersang di Simalingkar untuk membicarakan komitmen dan sekaligus membicarakan uang sogok kepada oknum diduga suruhan Panwas Kabupaten Deliserdang agar bisa lolos menjadi anggota Panwas Kecamatan.

Sebuah kampung tradisional Suku Karo bernama Sibolangit di Delisedang semasa kolonial.

Sementara menurut Pak Imanuel (39) seorang calon anggota Panwas Kecamatan Biru-biru menduga kalau seleksi calon Panwas kecamatan yang dilakukan Panwas Kabupaten, hanya sebagai formalitas.

“Ujian tertulis dan tes wawancara yang dilakukan Panwas kabupaten sepertinya hanya formalitas agar terkesan bahwa tahapan penjaringan calon Panwas Kecamatan yang dilakukan telah sesuai prosedur,” ujar mantan anggota Panwas Kecamatan Biru-biru dalam Pemilu 2014 lalu.

Ucapan yang dilontarkannya bukan tidak beralasan. Buktinya, ia mengaku sempat mendengar dari salah satu calon peserta Panwas kecamatan saat berada di Hotel Thing Inn kalau saat melaksanakan ujian tertulis dia hanya menjawab sekitar 20 dari 100 soal yang diuji, namun bisa lolos mengikuti tes wawancara.




“Yang lebih anehnya lagi saat tes wawancara yang dilakukan. Meski tidak bisa menjawab dengan benar dan tidak memiliki pengalaman dalam Pemilu, malah diloloskan menjadi anggota Panwas Kecamatan. Ini perlu dipertanyakan,” bebernya.

Ketua FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Kabupaten Deliserdang Soelarno SH ketika dikonfirmasi secara terpisah membenarkan adanya dugaan permainan di Panwaslu Deliaserdang.

“Banyak kita terima informasi itu dari calon Panwascam yang tidak lolos seleksi. Jika memang terbukti, kita sangat menyayangkanya. Dalam hal ini, calon anggota Panwas bukan tidak legowo kalah dalam penjaringan. Namun, yang jadi masalah soal penjaringan yang dilakukan Bawaslu dinilai tidak profesional,” ujar Soelarno SH.




Menurutnya, saat ini dirinya sedang berkumpul dengan calon anggota Panwascam yang tidak lulus seleksi untuk mengumpulkan bukti-bukti, menerima masukan dan membahas langkah-langkah yang akan dilakukan.

“Dalam pengembangan temuan awal, kami mendapat info adanya pengondisian terdeteksi di 9 kecamatan yakni: Kecamatan Namorambe, Kecamatan Sibolangit, Kecamatan Pancurbatu, Kecamatan STM Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Kutalimbaru, Kecamatan Bangun Purba dan Kecamatan Biru-biru. Tapi masih kita dalami untuk menentukan langkah yang akan dilakukan,” jelasnya.

Sementara itu ketua Panwas Kabupaten Deliserdang (Asman Siagian SH) ketika dikonfirmasi terkait masalah tersebut enggan menjawab secara rinci dan terkesan tidak profesional. Pesan yang dikirim wartawan melalui WhatsApp hanya dijawab singkat dengan berkata “siap bos”.

FOTO HEADER: Para calon Panwaslu Kecamatan saat menggelar pertemuan di Tanjung Merawa.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.