Jalan Licin di Musim Hujan, Petani Jeruk Liang Melas Mengemban Derita Hidup

liang-melas
Jalan yang licin dan berlumpur ke Liang Melas.



ARJUNA KEMBAREN. TIGABINANGA. Beberaa kampung di Urung Liang Melas (Karo Barat) merupakan penghasil jeruk madu super terpenting di Sumatera arjuna-kembarenUtara. Selain rasanya yang enak dan gurih, jeruk dari daerah ini berkulit tebal sehingga tetap segar dalam waktu yang cukup lama dibandingkan jeruk-jeruk dari daerah lain. Akan tetapi, musim penghujan belakangan ini di Dataran Tinggi Karo telah menyebabkan kesulitan bagi para petani jeruk daerah ini, khususnya di desa-desa Kuta Mbelin, Kuta Pengkih, dan Kuta Kendit (Kecamatan Laubaleng).

Akibat curah hujan yang tinggi, jalan dari dan ke desa-desa ini menjadi sangat sulit dilalui. Jalan ini memang pernah diaspal beberapa tahun lalu, tapi kini kembali menjadi seperti tidak pernah diaspal sama sekali. Bila hujan turun, jalanan menjadi licin dan berkubang.

Karena jalananan sangat sulit ditempuh dan waktu tempuh menjadi berlipatganda lamanya, pengangkutan dilangsir 2 kali untuk membawa hasil panen jeruk dari Liang Melas hingga ke Pasar Induk Laucih, Medan. Ini mengakibatkan naiknya tingkat kerusakan pada buah jeruk dan menurunkan keelokannya dipandang mata.

liang-melas-2 “Dengan terpaksa kami menurunkan harga jual jeruk dari Liang Melas ini karena semakin kurang indah dipandang mata akibat pengangkutannya yang semakin sulit dan waktu tempuhnya ke Medan semakin lama. Memang tidak mempengaruhi rasa kualitas isi, tapi pandangan mata juga sangat penting dalam penjualan buah, termasuk jeruk ini,” kata seorang pedagang jeruk di Pasar Induk Laucih, Medan, kepada Sora Sirulo kemarin [Kamis 10/11].

Para petani jeruk tentu saja sangat dirugikan oleh keadaan ini. Selain harga jeruk mereka diturunkan karena menurunnya keindahan pandangnya, mereka juga membayar ongkos pengangkutan yang dinaikkan oleh pengusaha angkutan.

“Yah, selain kesulitan medan yang kita lalui dan waktu tempuh yang semakin lama, resiko kerusakan pada kenderaan kita juga semakin besar. Makanya kita menaikkan ongkos angkutan barang,” kata seoang pengemudi angkutan dari Kuta Mbelin kepada Sora Sirulo di Kuta Bangun dengan nada mohon maklum adanya.




Dari amatan Sora Sirulo di Pasar Induk Laucih (Medan), dalam 3 hari terakhir ini, harga jeruk turun rata-rata sekitar Rp. 300 untuk setiap jenisnya.

Adapun harga di pasar induk ini kemarin [Kamis 10/11] sebagaimana dicatat oleh reporter anda adalah sebagai berikut:

Jeruk super madu asal Kutambelin Rp. 14.000/ Kg

Jeruk jenis AB Rp. 10.000/ Kg

Jeruk jenis C Rp. 7.500/ Kg

Jeruk jenis Ank Rp. 5.000/ Kg




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.