Janda Ditipu Dukun Palsu Untuk Pelaris Toko dan Pemanis Tubuh

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Ada-ada saja sifat manusia zaman sekarang. Lantaran pingin cepat kaya tanpa harus bekerja keras, Lina (50) warga Kompleks Perumahan Waikiki (Medan Tuntungan) memilih memakai jasa dukun. Akibatnya, janda separuh baya ini pun harus merugi Rp 30 juta.

Ceritanya, Lina yang sudah lama hidup menjanda setelah sang suami meninggal dunia, merasa kewalahan mempertahankan kelangsungan hidupnya terutama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dia pun berupaya mencari jalan pintas mendapat kekayaan. Salah satu jalan yakni dengan cara memakai jasa paranormal. Mau tak mau, Lina pun mengabaikan keyakinan kepada Tuhan.

dukun
Barang bukti persugihan.

Rapuhnya keimanan Lina itulah dimanfaatkan oleh pelaku Mahjuzat (45) warga Kampung Kolam, Percut Seituan. Kejadiannya sekira 6 bulan lalu atau tepatnya pada bulan Januari 2016. Saat itu, Mahjuzat mengaku anak sulungnya Nila Sitompul (17) memiliki ilmu kebatinan dan bisa memberi pelaris kepada Lina. Untuk meyakinkan Lina, Mahjuzat pun mengakui anaknya tersebut telah banyak membantu orang.

Mendengar rayuan dari pelaku, Lina lantas percaya. Apalagi, usaha toko yang selama ini digelutinya sering pasang surut. Singkatnya, Lina pun mendatangi kediaman pelaku di kawasan Kampung Kolam. Sebelum memulai ritual, korban disarankan untuk membeli peralatan ritual serta membayar sejumlah uang kepada pelaku untuk menjadi syarat. Tanpa pikir panjang, Lina pun menuruti.

Entah berkat jasa Mahjuzat bersama anaknya atau tidak, awalnya usaha yang digeluti Lina bertambah lancar. Akan tetapi sebulan berlalu, usaha Lina kembali turun. Korban pun lantas menelpon pelaku dan menceritakan apa yang sekarang dialaminya. Kepada korban, Mahjuzat dan anaknya lantas mengatakan kalau ia bersama anaknya harus datang ke rumah korban untuk membersihkan tempat usaha Lina dari pengaruh orang jahat.

Singkatnya, usai dilakukan ritual, Mahjuzat dan anaknya kembali meminta sejumlah uang. Minggu demi minggu dan bulan pun berjalan hingga sampai 6 bulan, namun usaha toko milik Lina tak kunjung berkembang. Lina pun akhirnya sadar kalau kedua pelaku telah menipu dirinya. Dia mengajak Mahjuzat dan anaknya bertemu [Kamis 2/6: sekitar 17.00 wib]. Kali ini, Lina bukan meminta agar di rumahnya dilakukan ritual, akan tetapi untuk menjebak keduanya agar diserahkan ke Polisi karena telah menipu dirinya.




“Aku mancing mereka, pak. Aku bilang Vivin adik kandungku juga mau diritual karena usahanya juga sedang tumpur,” kata Lina.

Namun, begitu Mahjuzat bersama anaknya tiba, keduanya langsung ditangkap dan langsung dibawa ke Mapolsek Delitua. Di kantor polisi, Mahjuzat dan anak sulungnya hanya bisa menangis.

“Kami gak ada nipu, pak, ibu itu minta tolong supaya usahanya lancar lalu saya bantu, ibu itu yang ngasih uang gak ada saya tetapkan. Selain minta pelaris sama anaku, Lina juga minta pelet agar cepat dapat jodoh,” ujar Mahjuzat sambil menangis di Polsek Delitua.

Adik korban Vivin mengatakan: “Kakakku ditipunya Rp. 30 juta, untuk pelaris usaha, bang. Memang ada juga minta untuk pemanis badan.”

Kanit Reskrim Iptu Jonathan SH ketika dikomfirmasi wartawan membenarkan menerima laporan korban dan kasusnya masih dalam penyelidikan.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.