Kolom Boen Syafi’i: JANGAN MAU DIBOHONGI KHILAFAH

“Khilafah adalah solusi dari segala masalah,” katanya. Begitulah gombalan dari sales MLM yang mempunyai produk bernama khilafah ini. Sales lain tentu jelas produknya, lha ini? Halusinasi kok ditawar-tawarkan?

Khilafah, adalah sebuah faham atau idiologi yang ingin menciptakan masyarakat Islam kaku alias menganggap derajat mereka lebih tinggi daripada derajat umat non Islam.

Jadi jangan harap non Muslim bisa jadi pemimpin mereka jika khilafah diterapkan. Karena bagi mereka ini, memilih pemimpin dari kalangan non Muslim adalah haram hukumnya. Baikkah ajaran seperti itu?

Yang mengatakan diskriminasi itu baik, maka ketahuan kalau tiap hari dicekoki fifis onta sama emaknya.

Tidak ada demokrasi, ataupun menyuarakan opini dan kritikan di dalamnya. Karena semua diwajibkan untuk patuh, taat, terhadap kebijakan amir atau pimpinannya.

Berani melawan? Maka yang melawan pasti bakal dituduh melawan agama. Berani mengkritik? Yang mengkritik kebijakan maka akan dituduh menistakan agama.

Lho, kok mirip era Suharto Orba, ya? Betul. Bedanya Suharto melabeli musuh politiknya dengan sebutan PKI. Nah, jadi tau kan kenapa si Cendana sangat getol mendukung bahkan menyuplai dana buat gerakan mereka?

Lalu, apa tugas dari perempuan di dalam sistem bejad ini? Ya, tidak lain dan tidak bukan tugasnya hanyalah untuk melayani syahwatnya kaum laki-laki saja.

Celakanya, jika amir pimpinan khilafah tertarik kepada si perempuan (meski sudah bersuami), maka wajib hukumnya si suami menyerahkan istri nya, tentu dengan dalih membela agama.

Melawan? Halal darahnya si suami untuk ditumpahkan.

Dan lagi, anak-anak kecil pun sangat rawan dengan sistem pemerintahan seperti ini. Yang laki-laki bakal dikader untuk menjadi pembunuh, dengan setiap hari diajari merakit bom, memanggul senjata, dan juga mengibaskan pedangnya.

Yang perempuan? Yang perempuan meskipun baru berumur tujuh tahun, bakal dinikahi. Paedofil? Bukan paedofil, karena bagi mereka memang begitulah sunnahnya.

Jika si suami belum puas, maka mereka bisa pergi ke pasar budak guna membeli budak perempuan untuk dikenthunya (Mirip kelakuan Arab di Puncak).

Horror sekali, bukan? Terutama bagi anda yang saat ini memiliki anak perempuan.

Lihat Afganistan. Lihat ISIS. Begitulah contoh nyata sistem khilafah jika diterapkan. Diakui maupun tidak, sistem tersebut nyatanya hanyalah berorientasi untuk berperang, perang dan perang setelah itu ngatjengan.

Kenapa orientasinya hanya berperang? Karena mimpi besar mereka bukanlah saat hidup di dunia, melainkan setelah kematian lalu ngenthu dengan 72 bidadari.

Padahal janji ngenthu 72 bidadari itu palsu ataupun bukan, mereka ini tidak tau? Ah, yang penting percaya kata mereka. Fix, mereka hanya berniat untuk membunuh bagi yang tidak sepaham dan melakukan kerusakan di dunia.

Mirisnya, atas nama Tuhan, mereka dengan kejinya melakukan aksi pembunuhan serta pemerkosaan perempuan, bagi yang berstatus tawanan perang.

Apakah saya membual?

Kalau saya membual, kenapa perintah-perintah itu ditulis secara tegas? Khilafah itu sama saja seperti Orba. Bedanya mereka mengatasnamakan Tuhan demi memuluskan nafsu bejadnya.

Jadi apakah khilafah itu adalah solusi dari segala masalah?

“Ah, mau ketawa takut kena sipilis”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.