TARTA | BERASTAGI (Karo Julu, Sumut) | Harga pelelangan jeruk di perladangan Kabupaten Karo (Sumatera Utara) sudah mengalami peningkatan di Bulan Maret ini. Setelah lama anjlok di awal Januari hingga Februari 2022 dengan harganya hanya di level Rp 5 ribu/ kg, kini harganya beranjak naik ke level Rp. 8 – 9 ribu/ kg.
Memang biasanya harga tahun-tahun sebelumnya di Bulan Maret lebih tinggi dari harganya di Bulan Maret 2022 ini.
“Menurut informasi yang kami peroleh dari para pedagang di Pulau Jawa, daya beli masyarakat memang agak melemah sekarang sejak pandemi ini,” ujar Toni Sembiring, seorang agen jeruk antar pulau, kepada SORA SIRULO kemarin [Jumat 18/3].
Penurunan daya beli ini menurut Toni adalah dampak pandemi Covid-19 yang masih berkelanjutan. Banyaknya pekerja yang terkena PHK, tentunya berimbas dengan penjualan pedagang di pasar. Imbasnya berlaku terhadap nilai jual petani tingkat pelelangan di ladang.
Memang harga sudah naik, tapi tidak melonjak amat karena melemahnya daya beli masyarakat.
“Adapun kenaikan harga jeruk sekarang ini adalah akibat berkurangnya persediaan buah jeruk yang siap panen. Biasanya pertengahan bulan Maret, harga sudah di atas Rp 10 ribu/ kg. Tetapi tahun ini tampaknya belum ada lonjakan,” tutur Toni.
