NGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Warga pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung terus merasakan kesengsaraan. Setelah kurang lebih 6 bulan berada di lokasi pengungsian, warga pengungsi memohon agar segera direlokasi sehingga mereka dapat kembali hidup normal bersama keluarga di lokasi yang baru.
Setelah kurang lebih 6 bulan ribuan pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian, warga dari sejumlah desa di kawasan lereng Gunung Sinabung merasa semakin jenuh di pengungsian. Sementara itu, relokasi warga 3 desa (Sukameriah, Bekerah, Simacem) yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini hanyalah isapan jempol belaka bagi warga yang katanya akan direlokasi itu.
Warga Desa Sukameriah yang saat ini mengungsi di lapangan futsal Desa Sumbul (Kecamatan Kabanjahe) terus menungu dan menunggu kapan mereka akan segera direlokasi sebagaimana dijanjikan oleh pemerintah. Mereka hanya bisa berharap agar relokasi segera dilakukan oleh pemerintah. Saat ini, mereka sudah cukup setres dan jenuh berlama-lama tinggal di pengungsian.
Sementara itu, Bupati Karo Kena Ukur Surbakti berharap agar para warga pengungsi bersabar menunggu adanya keputusan pemilik lahan yang akan disediakan pemerintah untuk tempat relokasi.
“Pemerintah masih membahas rencana pembangunan rumah relokasi yang rencananya akan dibangun dalam beberap bulan ini,” kata Kena Ukur.
Harus ada inisiatif dan yang berkewajiban berinisiatif.
“Jkika diam saja tak akan ada perubahan”.
Dlam hal ini tentu yang pertama dan utama ialah Bupati, bukan yang lain. Dia tak berbuat apa apa tak akan ada perubahan apa apa.
Hari ini dia bikin inisiatif, hari ini aka ada perubahan,
Besok dia bikin inisiatif, besok akan ada perubahan
Setahun lagi dia bikin inisiatif, setahun lagi baru ada perubahan
Tak pernah ada inisiatif, tak akan pernah ada perubahan
Pilihlah, perubahan hari ini, besok atau setahun lagi!
Perubahan yang ada dan pasti dikalangan pengungsi ialah, mereka tambah hari tambah gila pikirannya (psikis)!
‘jika diam saja tak akan ada perubahan’ kecuali perubahan jadi lebih gila.
MUG