Karo Berburu Siput di Jambi

cih 2
Ketika penulis (kiri) mengikuti sebuah perburuan cih di Jambi

bastantaBASTANTA P. SEMBIRING. JAMBI. Cih (bahasa Karo), merupakan sejenis siput yang hidup di sungai air dangkal. Biasanya hidup di pasir, di balik bebatuan, atau sampah-sampah di sungai. Bagi Suku Karo, cih biasa diolah menjadi lauk saat makan. Biasanya digulai dengan menggunakan santan dan biasa dicampur (digulai bersama) dengan ubi ataupun jambe (labu kuning).

Gulai cih ini bisa juga dikatakan salah satu penganan khas dan favorit di kalangan Suku Karo.

Saat musim kemarau tiba, orang-orang Karo yang tinggal di kampung, yang dekat dengan aliran sungai, biasanya suka mencari cih. Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh sekelompok orang Karo di Sungai Lumahen, Simpang Rambutan (Jambi).

Sebelum dimasak, biasanya cih-cih direndam selama lebih kurang 3 hari, agar pasir, lumpur dan bau yang melekat luntur, sehingga tidak ada gangguan seperti berpasir dan berlumpur atau bau yang tak sedap saat menikmatinya.

cih 3Cara menikmati cih ini pun unik, yakni dengan dihisap/disedot langsung dengan mulut. Jadi, saat menggulainnya, cih hanya dibersihkan, sedangkan cangkangnya dibiarkan utuh dan hanya sedikit di bagian belakang dipotong agar bumbu masuk dan meresap ke bagian daging dan juga mempermudah saat menghisapnya.

Sebagian orang, khususnya yang memiliki gigi tanggal atau sedang sariawan, bisa menikmatinya dengan cara mencongkel dagingnya menggunakan lidi. Namun, kebanyakan orang lebih suka menikmatinya dengan menghisap/menyadot atau dalam bahasa Karo-nya icep-cep (dihisap), karena di situlah kenikmatan gulai cih itu.





2 thoughts on “Karo Berburu Siput di Jambi

  1. Asyiik memang makan hidangan tradisi cih ini. Lebih assyik lagi kalau cihnya lebih kecil-kecil hehehe . . . Cih lebih besar lebih disukai, tetapi tidak harus lebih nikmat.
    Dulu kita menikmati karena kebutuhan. Tetapi di era modern, kita bisa ubah dan menikmatinya sebagai ‘royal kuxury food’. Masakan cih ini hanya ada di Karo, cara masaknya maupun cara makannya dan menikmatinya hanya ada di Karo dan hanya orang Karo yang mengerti bagaimana caranya dan menikmatinya. Punya seni dan pengetahuan tersendiri. Tetapi bukanah seni dan pengetahuan yang susah dipelajari, sehingga semua kultur lain juga bisa bikin dan bisa menikmati. Bahan pemikiran bagi industri turism. Nanamna ras adumna bisa selalu diubah dan dikembangkan sesuai dengan permintaan zaman. Makan cih ini akan jadi atraksi tersendiri, jadi makanan santai yang tak ada bandingannya di kultur lain.

    MUG

Leave a Reply to MUG Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.