Kehancuran Karang di Pantai-pantai Lombok

Oleh: Zainal A. Bahgio (Mataram)

 

sakuku-ratalombokLombok dengan pantainya yang indah serta ikannya yang beraneka macam  di Pantai Gili Trawangan, Meno, dan Air di Utara serta Gili Nanggu dan Gedeknya di Barat. Terlihat bak film di Discovery Channel isi lautnya. Tapi pertanyaannya untuk berapa lama lagi keindahan ini bertahan?

Tahun 2010, saya ke Gili Trawangan. Pantainya bersih. Tidak ada rumah-rumah atau cafe di pinggir pantai. Saya ke Gili Trawangan 1 m dari pantai, terlihat trumbu karang dan ikan-ikan yang indah berseliweran.

Tahun 2013, pantai sudah terisi dengan cafe-cafe. Jarak 20 m baru bisa lihat trumbu karang dan ikan-ikannya.

Tahun 2016, sekarang ini, saya kembali lagi ke pantai itu. Kini, sudah penuh dengan cafe-cafe. Semrawut. Trumbu karang sudah hancur dipijak-pijak oleh wisatawan manca negara. Kapal-kapal wisatawan juga ambil bagian untuk menghancurkan karang-karang dengan jangkarnya.

Kalau ini dibiarkan terus, hancurlah seluruh pantai di Lombok. Lombok hanya tinggal kenangan. Ayo bicara atau kirim surat ke DPRD di Mataram. Kita harus contoh Egypte (Mesir) dan Australia buat penyelam (snorkling) dibuat jembatan di kedalaman 1.50 baru boleh turun. Bot-bot turis harus dibuatkan dermaga agar tidak sembarangan buang jangkar di mana saja.

Semoga tulisan dan imbauan saya dibaca pejabat turis di Lombok.


[one_fourth]Catatan redaksi:[/one_fourth]

Sora Sirulo akan memuat tulisan-tulisan yang memuat kritik seperti tulisan ini maupun yang mengapresiasi keindahan tempat-tempat wisata di mana saja bila dilengkapi foto-foto. Kita juga menerima video dalam format MP4 untuk dimuat bersama tulisannya.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.