Kematian Rahma Tanjung, Ayah Wawan Tuduh Polisi Salah Tangkap

rahma 4
Tersangka Wawan mengakui sebagai pelaku pembunuhan kepada Ustadz Sopiyan dan Kanit AKP Martualesi Sitepu.

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. DELITUA. Meski tersangka Ikhsan Dermawan Lubis alias Wawan (26) telah mengaku sebagai pelaku tunggal pembunuhan terhadap  Daniar Rahma Tanjung (21) dengan menusuk leher korban dengan sebuah pulpen dan lalu meperkosanya, malah ayah Wawan, Muhadjir Ibrahim Lubis (60) bersikukuh anaknya itu bukanlah pelaku.

Dalam upaya melepaskan Wawan dari jeratan hukum, sang ayah dikabarkan menghalalkan berbagai cara untuk membebaskan putranya dari segala tuduhan. Cara yang dia tempuh antara lain adalah seperti menyewa kuasa hokum dan membantah fakta pembunuhan sadis tersebut di salah satu media.

“Saya juga heran, koq sekarang pihak keluarga mengatakan polisi salah tangkap. Padahal, tersangka sendiri telah mengakui ia yang membunuh korban dengan cara menusuk leher korban dengan pulpen,” kata Kapolsek Delitua melalui Kanit Reskrim AKP Martualesi Sitepu SH MH kepada Sora Sirulo [Jumat 12/6].

Polsek Delitua juga telah menggelar pra rekonstruksi [Jumat 5/6: sekira 10.00 wib], dihadiri oleh sepupu tersangka Santi Aji (48), keluarga korban, Lurah dan Kepling, serta saksi-saksi. Dalam pra rekon ini, pembunuhan terungkap setelah salah satu saksi kunci, L (35) yang sepupu korban, melihat tersangka dalam jarak pandang hanya sekira 5 meter. Dia menyaksikan Wawan keluar dari rumah korban, lalu menggembok pintu, dan selanjutnya, berjalan dengan merapat ke dinding rumah korban agar tidak terlihat oleh warga.

Menurut keterangan saksi itu, sesampai di sebuah gang kecil, tepatnya di samping rumah korban, saksi mata yang sama melihat tersangka menoleh ke kanan dan kiri mengamati situasi. Lalu tersangka berjalan menuju keretanya meninggalkan TKP.
Selain ketarangan sepupu korban, ternyata, ayah korban bernama  Syamsul Tanjung, sebelum tiba di rumahnya, sempat bertemu dengan tersangka Wawan. Oleh tersangka kemudian menyerahkan payung milik korban yang dibawa dari pabrik tempat mereka bekerja.

“Artinya, pada saat sebelum kejadian, tersangka terlebih dahulu pergi ke pabrik tempatnya bekerja. Setelah melakukan pembunuhan, tersangka kemudian kembali bekerja sehingga kesannya, pada saat kejadian, tersangka sedang berada di lokasi pabrik. Namun, tanpa sepengetahuan tersangka, ternyata ada yang melihat,” kata Kanit.

Masih kata Martualesi Sitepu, bahkan, kepada Ustadz H. Sopian Nur Sipahutar yang memberikan siraman rohani kepada para tahanan, tersangka Wawan mengakui langsung kalau ia melakukan pembunuhan terhadap korban Daniar dan mengaku mau bertobat.

rahma
Alm. Rahma Tanjung semasa hidupnya

Sementara, menurut pengakuan Eka Prananta (26) (salah satu tahanan yang saat ini meringkuk di sel tahanan Polsek Delitua bersama tersangka Wawan) kepada Sora Sirulo [Jumat 12/6], juga mengatakan jika Wawan pernah bercerita kepadanya dia yang membunuh Daniar Tanjung.

“Bukan hanya kepada saya Wawan cerita kalau ia yang membunuh korban. Ada beberapa tahanan lain seperti Jainal (21), Rajali (27) Rahul Roy (22), Ijang (43), Yunus (25) Pales (33), Koko (21) dan karim (44) juga turut mendengar,” kata Eka Prananta kepada Sora Sirulo.

Seperti diketahui, Rahma Daniar Tanjung, ditemukan tewas mengenaskan di kamar rumahnya di Jl. Besar Delitua Gg. Suryo, Kelurahan Delitua Induk (Kecamatan Delitua) [Jumat 29/5: sekira 17.30 wib].

Menurut pengakuan tersangka Ikhsan Dermawan Lubis alias Wawan (26), warga Jl. Setia Ujung No 15 Kelurahan Delitua Induk (Kecamatan Delitua), usai membunuh korban, ia juga memperkosa mayat Daniar. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi lantaran Daniar tidak mau memaafkan pelaku.

“Aku datang ke rumahnya mau minta maaf. Tapi ia tidak mau memaafkan aku. Aku jadi emosi,” kata Wawan kala itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.