IMANUEL SITEPU. PANCURBATU. Sesosok mayat yang sudah tinggal kerangka berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di semak-semak kawasan Dusun III Desa Durintonggal, (Kecamatan Pancurbatu) [Sabtu 17/8 sore] diduga seorang mahasiswi Budi Daya, Binjai. Namun, untuk memastikannya tengkorak tersebut akan terlebih dahulu dicek ke RS Adam Malik Medan.
Kerangka itu mengenakan jacket berwarna keabu-abuan, celana panjang jeans, kaos hitam dan di bagian lambung terdapat bekas goresan senjata tajam. Korban diduga dibunuh di tempat lain lalu dibuang ke kawasan itu untuk menghilangkan jejak.
Arianto (32) dan Mhd. Ansyahandar Saragih (20) warga Jl. T. Amir Hamzah (Binjai Utara) kepada wartawan [Minggu 18/8 sore] menyatakan datang ke Pancurbatu setelah melihat tayangan di televise tentang ditemukannya sesosok mayat perempuan di Pancurbatu. Untuk memastikannya, kami datang ke Polsek Pancurbatu dan mendapat arahan dari petugas agar datang bersama orangtua korban untuk melihat korban di ruang jenazah RSUP H. Adam Malik Medan guna memastikannya,” ujar Saragih.
Menurut Saragih yang mengaku sebagai abang sepupu korban Mei Wulandari (20), korban yang anak pertama dari 3 bersaudara dari orangtua Sumayarno dan Sri Mawarni warga Pertanian Jl. Limau Bali (Binjai) hilang sejak Jumat 14 Juni 2013 sekitar Pkl. 3 sore. Saat itu, Wulan yang mau ke Bukitlawang (Langkat) bersama temannya tapi dilarang oleh orangtuanya karena temannya itu tidak langsung datang ke rumah untuk menjemputnya. Sejak itulah korban hilang dan tak diketahui di mana rimbanya.
Sejak saat itu, pencarian terus dilakukan ke berbagai tempat, termasuk menghubungi teman-temannya dan tempat kuliahnya. Tapi pencarian tetap tidak membuahkan hasil.
“Puluhan orang pintar juga sudah dimintai bantuan untuk menemukan korban, namun hasilnya tetap sia-sia,” ujar Aan, panggilan akrab Mhd Ansyaandar Saragih.
“Mudah-mudahan kami cepat berhasil menemukan korban dalam keadaan bagaimanapun juga,” tambahnya.