Kisah Ibu Tua (94) Tentang Desa Doulu

Oleh: Herlina Surbakti (Medan)

 

herlina 3herlina 1.Sebelum kelas mulai, saya bercakap-cakap dengan seorang nenek yang sedang menjual jeruk kecil-kecil di depan rumahnya. Saya lupa menanyakan nama kecilnya, tapi saya tahu dia beru Ginting yang sudah berumur 94 tahun. Mungkin di desa ada yang membaca tulisan saya di Sora Sirulo. Sehingga Ibu yang terhormat ini memanggil saya untuk masuk ke bawah kolong rumahnya yang tingginya cuma satu meter itu.

Ternyata beliau adalah bekas tentara wanita Pejuang Kemerdekaan. Untuk perjuangannya itu, dia dibayar oleh pemerintah sebanyak Rp 250.000 per bulan sekarang. Tetapi, karena beliau memang seorang wanita pejuang dan sangat patriotic, sampai sekarang beliau masih bekerja memperbaiki gizi yang diasup oleh anak-anak desa dengan berjualan buah-buahan murah.

Jeruk-jeruk yang dijualnya sangat manis dan juga asam cuma Rp 500 untuk 6 buah.

Dia menjual jeruk di bawah kolong rumahnya. Saya berbicara dengan pejuang kita ini selama setengah jam di sana.

Hal pertama yang sangat ingin dia sampaikan adalah mengenai jalan di Desa Doulu yang mereka bangun dengan upaya sendiri dan, hal yang ke dua, adalah mengenai perjuangan Kemerdekaan RI dan Peristiwa KTN pada tahun 1948. Hal yang kedua ini saya akan masukkan ke Youtube setelah saya buat subtitle. Saya akan menceritakan yang pertama saja dulu.

Dia mengatakan, waktu itu, penduduk Desa Doulu sendirilah yang membangun jalan di bawah pimpinan pengulu Musa Ginting yang juga adalah kakek dari kepala desa yang sekarang Amos Ginting. Ternyata, menurut wanita pejuang ini, sempat juga Kena Ukur Surbakti semasih Bupati Karo berkomunikasi dengan mereka tapi tidak ada tanggapan. Saya tdak tahu apakah warga yang ke Kabanjahe ataukah Bupati yang datang ke Doulu. Tuntutan Ibu ini adalah agar Jalan yang mereka buat dengan jerih-payah sendiri dapat dikelola oleh anak dan cucu mereka yang sekarang hidup di sana.

“Sekarang, pos pengutipan wisatawan yang masuk pun sudah dipindahkan ke Rajaberneh,” kata ibu Beru Ginting ini sangat sedih dengan situasni (Bersampung)

One thought on “Kisah Ibu Tua (94) Tentang Desa Doulu

  1. Meriah ukurta ngoge-ngoge berita enda Herlina Surbakti. Luar biasa Nini Iting enda, pejuang masa mudanya, pejuang terus ngayak enggo meganjang umurna bagenda. Luar biasa. Teruskendu informasi/berita soal Nini Itingta enda. Patriotisme dan nasionalisme Indonesia mantap bas iting enda.

    Bujur

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.