Kolom Acha Wahyudi: BUANG LENDIR PADA TEMPATNYA

Pemerkosaan di pesantren-pesantren yang dilakukan oleh Ustadz itu bukan hanya satu dua kejadian, melainkan seperti fenomena Gunung Es! Beberapa orang yang kukenal dan pernah dikirim ke pesantren, mengalami kekerasan seksual, bahkan ada tanteku sampai menderita gangguan psikis, di usia menjelang 60 tahun saat ini.

Beliau masih harus minum obat psikotropika, agar tidak selalu ingin bunuh diri.

Herannya pelaku pelecehan seksual di sekolah-sekolah umum dan swasta pun mostly Guru Agama! Karena korban merasa malu dan alasan lainnya, praktek laknat ini jarang dilaporkan. Para predator besar kepala terus melakukan aksi bejatnya merasa di atas angin.

Ada satu religion teacher di sekolah anakku yang pernah kulaporkan, karena mempunyai gelagat dan symptoms otak berada di selangkangan. Suka menggenggam tangan anak-anak perempuan yang biasanya bersalaman (cium tangan). Tak lama kemudian yang bersangkutan sudah tidak lagi mengajar di sekolah tersebut.

Perihal cium tangan ini pun harusnya tidak dibudayakan di sekolah. Sama sekali tidak mencerminkan kesetaraan! Pendidikan sex bukanlah hal tabu! Ajarkan anak pendidikan seksual bertahap sedini mungkin.

Ingat! Pelecehan seksual tidak hanya dialami oleh perempuan! Banyak panduan parenting tentang materi ini. Pelajari dan deliver kepada anak-anak sebelum terlambat! Kita orangtua terutama para ibu, jangan cuek keasyikan nonton tiktok!

Pasang alarm, waspadalah! Be an Alpha Woman! Karena pelaku kekerasan seksual pada anak, dimulai dalam berbagai level, sangat mungkin pelakunya adalah orang-orang terdekat dan orang religius yang dianggap mulia!

Melihat fenomena dan bukti di depan mata ini…Masih percaya sama ?????? ????? ?????????? yang suka ngomongin analogi Lalat dan Permen? ??’? ??? ????? ???? ?? ?? ??? ????????’? ????! ??? ???? ??? ??????’? ???????! #KembalikanBudayaLuhurBangsaSendiri#BuangSampahPadaTempatnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.