Kolom Acha Wahyudi: PENDETA PENGASIH — Kisah Natal Mengharukan

Aku dan Brev suka cekikikan berdua, saat kami menonton film dokumenter tentang beberapa pendeta di Amerika juga di Afrika Selatan. Mereka berceramah berapi-api dalam balutan busana Armani, Vercase, jam tangan Rolex dan apparel mahal lainnya bernilai ribuan sampai puluhan ribu dolar, mempunyai istri cantik dan sexy. Mereka mengendarai Lambo, bahkan mempunyai pesawat jet.

Sebelas dua belas dengan para ustadz-ustadz di sini.

Dalam film dokumenter tersebut, ribuan jemaat gereja terlihat mempunyai kondisi ekonomi biasa bahkan pas-pasan, terpukau. Beberapa diantaranya histeris saat mendengar orasi para pemuka agama yang biasanya disebut gaya karismatik ini.

Seperti terhipnotis, mereka berbondong-bondong menyumbang persepuluhan kepada pendeta yang mengatasnamakan gereja dan Tuhan.

Berbeda dengan pendeta-pendeta lainnya, pendeta sahabatku satu ini bukan pendeta biasa. Dari postingannya yang kupikir dishare bukan untuk pamer, Beliau menyumbang makanan dan bantuan bukan hanya kepada jemaat gereja saja, namun juga kepada warga non Kristen tanpa pilih kasih.

Saat beberapa jemaat gereja di Poso dibunuh, dengan cara dipenggal oleh kawanan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, beberapa tahun lalu, sahabatku ini melakukan raising funds untuk diserahkan kepada keluarga para korban. Beliau mengantarkan sendiri bantuan tersebut langsung ke wilayah yang kondisinya masih mencekam dan berbahaya kala itu.

Beliau pun mempunyai ide brilliant. Teroris MIT itu tidak takut mati, namun takut sekali pada anjing. Beliau berniat membawakan anjing-anjing penjaga bagi desa-desa yang berbatasan dengan hutan, tempat para teroris tersebut bersembunyi.

Saat chat beberapa minggu lalu, aku menanyakan alamat Beliau, bermaksud mengirimkan bingkisan kecil untuk perayaan Natal. Beliau menolak. Akhirnya, karena aku katakan itu sebagai tanda persahabatan, beliau setuju dengan catatan aku juga memberikan alamat, karena Beliau juga akan mengirimkan bingkisan untukku.

Lha dilalahe, Beliau malah memesan produkku untuk diberikan kepada beberapa sahabat lainnya.

Walau saat itu aku sudah kewalahan dengan pesanan yang masuk, aku usahakan membuat pesanannya dengan senang hati. Aku merasa amaze. Baru kali ini ada pendeta yang aku kenal, walau belum pernah bertemu, mendefinisikan kasih dan sayang dalam bentuk perbuatan nyata.

Dia memberi kepada orang lain, membantu jemaatnya tanpa pamrih. Bukan sebaliknya seperti yang selama ini berlaku.

Selamat Natal buat Pendeta Agoes Ibrahim dan keluarga juga Sahabat-sahabatku. Selamat merayakan dan menebarkan Cinta di Bumi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.