Saya termasuk orang yang pelit dalam mengumbar kekaguman pada tokoh-tokoh politik apalagi seorang presiden atau kepala daerah. Tapi kali ini, foto ini begitu menyentuh hati saya. Barangkali karena kecerdasan sang fotografer. Tapi lepas dari itu, saya menafsirkan figur seorang Jokowi sebagai sosok yang mampu ‘mendekonstruksi’ masyarakat kita yang ‘image-sentris’.Masyarakat kita yang pusing bila badannya gemuk, yang khawatir bila agak kurusan, yang takut dibilang jerawatan, yang tersinggung bila dikatakan jelek.Intinya, hal-hal yang melekat pada tubuh yang kita ‘perform’ setiap hari. Agaknya pandangan para filsuf klasik mulai dari Plato hingga filsuf modern seperti Descartes yang ‘menomorduakan’ tubuh tidak berlaku bagi masyarakat kita ‘pemuja tubuh’. Di United Kingdom, studi tentang ‘ketubuhan’ kini mendapat peran sentral dalam kajian ilmu sosial humaniora dan politik termasuk kebijakan publik. Ketika ‘memamerkan’ foto-foto presiden kita ke para mahasiswa di sini, sungguh mereka takjub dan menganggap ini sebagai hal yang langka bagi seorang presiden. Post navigationKolom W. Wisnu Aji: Oposisi Menggonggong, Jokowi Pamer Prestasi Kerja Suka Gosip, Boru Sibarani Diseret Dari Rumahnya