Kolom Andi Safiah: APA ITU MANUSIA NEANDERTHAL?

Istilah tersebut mengacu pada hominid yang berjalan di Bumi pada Zaman Paleolitik Tengah (selama Zaman Batu Tua). Istilah hominid mengacu pada primata berjalan tegak yang merupakan nenek moyang manusia yang telah punah. Hominid bisa menjadi nenek moyang manusia “sejati” (manusia modern) atau kerabatnya, seperti primata modern.

Pada konteks ini, istilah pria digunakan untuk merujuk pada pria dan wanita dari genus Homo.

Manusia Neanderthal ditemukan pada tahun 1856 di dekat Düsseldorf, Jerman, ketika para pekerja menemukan tengkorak dan sisa kerangka sesuatu yang tampak seperti manusia.

Temuan itu memicu diskusi dan kontroversi tentang sifat makhluk. Ada dua argumen.

Pertama, tengkorak yang sangat berbeda dari tengkorak manusia abad ke 19 ini adalah tengkorak manusia yang cacat secara patologis (seseorang yang dianggap menderita penyakit tulang parah atau semacam cacat bawaan).

Ke dua, tengkorak itu milik manusia “awal”.

Pandangan terakhir ini didukung oleh naturalis Inggris terkenal Thomas Henry Huxley (1825-1895) dalam bukunya Man’s Place in Nature (1863). Pendukung lain untuk argumen bahwa tengkorak itu milik manusia purba adalah ahli bedah dan antropolog Prancis Paul Broca (1824-1880), yang menerima teori evolusi Charles Darwin (1809-1882).

Dalam hal ini, Broca berpendapat bahwa tengkorak Neanderthal adalah kunci evolusi manusia. Pada tahun 1886 dua kerangka serupa dan beberapa peralatan batu ditemukan di Belgia. Penemuan ini memperkuat argumen Huxley dan Broca – bahwa sisa-sisa ini sebenarnya milik nenek moyang awal manusia.

Penggalian dari tahun 1890 hingga 1892 di pulau Jawa (di Asia Tenggara) memperkuat argumen dan sebagian besar menyelesaikan kontroversi: Sejumlah sisa fosil ditemukan di tepian sepanjang Sungai Solo yang diberi nama Pithecanthropus erectus oleh penemunya, ahli paleontologi Belanda (Marie Eugène F.T. Dubois) (1858-1940).

Temuan itu populer dengan sebutan Manusia Jawa.

Selanjutnya termasuk yang disebut Manusia Peking, pada musim panas 1923 di China, menghasilkan bukti bahwa kira-kira 70.000 hingga 11.000 tahun yang lalu ada kelompok ras Neanderthal di Eropa, Asia barat, dan Afrika utara.

Pada titik tertentu mereka menghilang dan digantikan oleh tipe manusia lain. Penyebab hilangnya ini tidak diketahui.

Pengetahuan umum dari buku The Big Answer

Edited By Kevin S. Hile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.