Kolom Andi Safiah: INTERSUBJEKTIF

Logika mayoritas adalah fenomena intersubjektif dalam jaringan komunikasi yang menghubungkan kesadaran subjektif banyak orang. Ini terutama hidup dalam wilayah keyakinan. Itulah mengapa satu orang murtad dari agama tidak akan berpengaruh apa-apa pada suatu agama. Beda ketika fenomena murtad terjadi dalam jumlah yang besar, maka agama yang tadinya ramai dibicarakan, menjadi hilang dari peredaran. Bukan hanya Agama, Negara, Tuhan, Uang, atau Dewa-dewa juga statusnya sama.

Yaitu sebuah fenomena intersubjektif yang bisa hilang begitu saja ketika manusia mulai kehilangan kepercayaan atau keyakinannya.

Indonesia misalkan punya fenomena intersubjektif seperti jaringan keagamaan yang kuat. Atau jaringan keyakinan yang juga masih kuat terhadap, misalkan, Pancasila. Namun, jika jaringan intersubjektif ini tidak dirawat, maka potensi bubarnya juga besar.

Bebas dari satu jaringan intersubjektif bukan berarti bebas dalam pengertian sesungguhnya, justru kita secara tidak sadar berkeliaran dalam jaringan yang jauh lebih luas lagi. Misalkan kita sebut saja jaringan kosmos.

Ya, begitulah cara kerja realitas otak manusia. Kadang terjebak dalam angan-angannya sendiri (subjektif). Kadang juga terjebak dalam angan-angan orang lain secara kolektif (intersubjektif). Terkadang kita tidak sadar kalau kita hidup dalam realitas obyektif yang sama sekali tidak mengambil pusing dengan cita-cita, angan-angan, bahkan mimpi kita.

Realitas obyektif bahkan ada, walaupun kita tidak ada. Lalu apa yang membuat hidup anda begitu kaku? Fleksibellah, lenturlah terhadap semua fenomena yang ada baik di dalam diri kamu maupun di luar diri kamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.