Kolom Andi Safiah: NERAKA ITU DONGENG

Pope Francis baru saja mengumumkan bahwa “There is no Hell”. Saya sudah mengetahui sejak lama konsep surga dan neraka hanyalah ciptaan manusia frustrasi di zamannya. Energi frustrasi itu ternyata sanggup menembus ruang dan waktu hingga orang-orang yang frustrasi akan kehidupan menyantap konsep tersebut dengan lahap.

Bahkan mereka mendirikan beragam lembaga frustrasi dengan tujuan merawat rasa frustrasi itu sehingga bisa melahirkan apa yang disebut “kapitalisasi frustrasi” yang nilainya ternyata bombastik.




Pada konteks ini, Pope Francis mungkin juga sedang frustrasi dengan agama, karena semakin ke sini agama semakin ditinggalkan. Nabi baru yang sedang naik daun adalah Elon Musk yang ternyata sama sekali tidak tertarik dengan agama.

Elon Musk lebih tertarik dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental yang diajukan oleh science. Dia bersemangat untuk menjawab berbagai pesimisme, bahkan sinisme, yang datang dari berbagai penjuru; termasuk dari kalangan penggiat science sekalipun.

There is no Hell, bahkan sudah pernah ditulis dan di yanyikan dengan khidmat oleh John Lennon lewat IMAGINE, bahwa yang dibutuhkan oleh manusia bukanlah surga atau neraka, tapi dunia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang antara sesama species hidup.

Tapi, kenyataan selalu berbicara lain, bahwa ternyata realitas yang kita sebut hidup dibangun di atas banyak element fundamental yang memiliki fungsi spesifik antara satu dengan lainnya.

Electron akan selalu negative dan Proton akan selalu positive, sementara Neutron akan selalu bersikap netral ketika berhadapan dengan dua Electron atau Proton, Neutron tidak memiliki jenis keberpihakan, Neutron bisa berinteraksi dengan particle apapun yang kebetulan melintas di hadapannya.

Itulah dinamika realitas. Jalan menuju realitas memang beragam dan sebagai manusia yang menjadi salah satu penghuni spacetime memang dituntut untuk bisa mengadaptasi apapun jenis realitas yang dia hadapi dan sejauh ini species manusia masih sanggup mengadaptasi realitas. Jika gagal mengadaptasi realitas maka kepunahan akan menjadi bonusnya.




Ingat, there is no hell or heaven. Hiduplah dengan santai-bekerjalah dengan girang gembira. Jangan mau lagi ditipu apalagi dibodohi oleh agen-agen sorga yang memang lebih banyak nipunya daripada benarnya. Nikmati apa yang disebut oleh Hawking a brief momen in time. Cuman itulah yang dimiliki oleh species homo.

Mari kita merayakan kemerdekaan dari terror neraka oleh pare agen sorga. Jelas mereka akan semakin kehilangan kepercayaan dirinya ketika berhadapan dengan manusia yang tingkat kewarasannya selalu naik satu digit dari waktu ke waktu.

Dalam dunia Informasi seperti saat ini, menjadi Idiot adalah pilihan dan menjadi waras juga adalah pilihan. Sekarang, tombol nuklir Consciusness ada di tanganmu sendiri.

#Itusaja!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.