Kolom Arif A. Aji: AKU SPIRITUALIST? (Inilah Kebodohan Yang Nyata)

Arif Abarichinsyah AjiApakah aku spiritualist? Jawabannya memang Ya. Tapi aku bukan pemuja apapun. Aku tak pernah menghamba pada apapun atau siapapun. Bahkan pada diriku sendiri. Betapa bodohnya diriku jika aku mengartikan spiritual adalah konsep yang bermuatan teoritis bahkan ritual yang dijadikan untuk mengkultuskan sesuatu.


Spiritual bagiku hanyalah prasarana, yaitu instrumen dari pola berfikir yang berproses secara dinamis dalam melahirkan logika pada seorang manusia.

Apa artinya spiritual jika masih harus berkutat dalam kungkungan teori usang, apalagi dengan ritual lebay yang mematikan rasionalitas berfikir. Seharusnya spiritual mengantar pada manusia yang selalu berjalan selaras dengan dinamika hukum alam. Karena spiritual yang memproses kesadaran dari interaksi manusia dengan alam melalui indera mereka menjadi logika-logika dasar yang dinamakan ilmu pengetahuan.

Lalu, dengan semua itu, bangkitlah naluriah dalam diri manusia yang berupa nilai kemanusiaan. Menciptakan gerak refleksi pada manusia dengan dedikasi serta karya cipta yang merupakan ilham dan wahyu semesta untuk relevansi kehidupan umat manusia di alam ini.

spiritualitas
Sebuah pertunjukan ritual tradisional Suku Karo

Ada yang bertanya padaku, di mana letak tertinggi spiritual? Aku jawab yaitu jika sudah selesai dengan apa itu yang disebut spiritual. Yang tampak hanya manusia yang selesai dengan dirinya sendiri dan menunjukkan obyektifitas pengabdian pada kehidupan sebagai utusan dari semesta untuk alam.

Manusia yang sudah selesai dengan membahagiakan dan dibahagiakan. Manusia yang selesai dengan menginginkan dan diinginkan. Manusia yang selesai dengan membutuhkan dan dibutuhkan. Bahkan manusia yang sudah selesai dengan penghambaan dan Tuhan.

Tapi, yang ada sekarang adalah para spiritualist yang bermuatan kebodohan, yang hidup dalam egoisme tanpa kontrol dan menasbihkan diri sebagai kebenaran tunggal. Teori, ritual, dan pengkultusan dijadikan alat kepuasan pribadi dengan bertopeng spiritual.

Inilah kebodohan yang nyata.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.