Kolom Asaaro Lahagu: ACHMAD ZAKY-BUKALAPAK TUSUK JOKOWI, DITUSUK BALIK, LALU MEWEK KE JOKOWI (Sirulo TV)

Achmad Zaky (AZ) adalah alumni ITB Bandung. Ingat beberapa organisasi kemahasiswaan ITB ini sudah terpapar paham radikal atau HTI. ITB adalah salah satu dari 7 universitas di Indonesia yang sudah terpapar paham radikal atau berafiliasi dengan organisasi HTI. Semasa mahasiswa di ITB, AZ yang selain giat dalam kegiatan akademis, dia juga giat mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB.

Karena ia giat di organisasi, maka sangat mungkin AZ menjadi sasaran rekrutan dan sasaran cuci otak dari paham radikal.

Dalam catatan ITB, AZ menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB. AZ juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.

Tak ada catatan atau bukti kuat bahwa AZ sudah terpapar paham-paham radikal. Pun tak ada jejak bahwa ia bersimpati pada organisasi HTI yang ada di Indonesia. Dalam jejak sosial medianya, AZ hanya terlihat berfoto dengan pose dua jari. Artinya AZ bisa jadi pendukung Paslon no 2 walaupun di dalam hatinya.

Sejak Jokowi menjadi Presiden, perhatian kepada e-commerce sangat gencar. Jokowi yang paham internet mendorong sekuat tenaga agar di Indonesia tumbuh perusahaan-perusahaan baru berbasis internet bisa menyaingi Amazon.com, Alibaba.com dan seterusnya.

Jokowi melihat perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan seterusnya perlu didukung agar bisa bersaing secara global atau minimal di negeri sendiri. Itulah sebabnya perhatian Jokowi kepada perusahaan e-commerce itu luar biasa.

Khusus kepada perusahaan AZ Bukalapak, Jokowi bersikap sebagai bapak dan merangkul AZ sebagai bosnya. Jokowi mendekati dan memberi perhatian. Pada tanggal 21 Juli 2016 lalu, Jokowi memberikan Satyalacana Wira Karya kepada AZ di Jambi sebagai Tanda Kerhomatan. Tanda kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain.

Oleh Jokowi, AZ dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact).

Tidak cukup sampai di situ, Jokowi juga sempat menghadiri ulang tahun Bukalapak yang ke-9, 10 Januari 2019 lalu di JCC Senayan Jakarta. Saat itu Jokowi mengendorse Bukalapak agar semakin dikenal oleh masyarakat.

Nilai perusahaan Bukalapak sekarang sudah berada pada kisaran 13 triliun Rupiah. Ini adalah sebuah pencapaian spektakuler seorang AZ yang dia capai pada umur muda. Namun, dasar manusia dan anak muda. AZ tidak puas dan bersyukur pada apa yang telah dicapai. Ia masih saja rakus dan ingin lebih lagi.

Karena merasa cukup dekat dengan Jokowi, sudah seperti ayahnya sendiri, AZ tentu minta lebih. AZ ingin agar Jokowi lebih lagi memperhatikan dirinya. Misalnya dijadikan sebagai konglamerat baru hehe. Istilahnya sudah dikasih hati, minta jantung lagi. Parah. AZ pikir Jokowi seperti Soeharto yang dulu bisa dengan mudah menjadikan orang lain konglamerat.

Jokowi sendiri bersikap sangat anti KKN. Ia transparan dan lebih memilih persaingan sehat. Anak-anaknya sendiri sama sekali tidak diberi kemudahan terkait dengan jabatannya. Sangat mungkin AZ meminta sesuatu kepada Jokowi, namun tidak dikabulkan.

Bisa jadi AZ sangat cemburu kepada tokopedia yang lebih besar dari Bukalapak. Akhir tahun 2018 lalu, nilai perusahaan tokopedia sudah tembus 102 triliun. Apalagi tokopedia mendapat kucuran 14 triliun Rupiah dari Alibaba.

Bisa saja AZ juga ngambek kepada Jokowi agar mau meminta Alibaba mengucurkan duit investasi di Bukalapaknya juga. Tentu saja Jokowi bersikap fair. Silahkan bersaing dan bertarung. Jangan dimanjakan. Pemerintah hanya membantu, memfasilitasi, membuat regulasi yang mendukung perusahaan e-commerce.

Saya menganalisa langsung dari keluhan AZ yang mengatakan omong-kosong industri 4.0. Mengapa AZ ngambek dengan mengatakan kata kasar seperti itu? Bukankah selama ini Jokowi mati-matian mempromosikan era industry 4.0?

Ngambeknya AZ sangat mungkin karena dia tidak kebagian tender biaya penelitian dan pengembangan atau Litbang (Research and Development disingkat R&D). Karena marah, pikiran AZ menjadi kalut. Ini terbukti ketika ia mengutip data usang 2010 soal biaya R&D. Katanya, biaya R&D di Indonesia hanya 2 miliar US Dolar dan jauh dari Amerika Serikat yang sudah mencapai 511 miliar US Dolar.

AZ terlihat sudah begitu ngambek kepada Jokowi. Segala upaya agar perusahaannya Bukalapak lebih diperhatikan, dimanjakan dan dibantu oleh Jokowi tidak berbuah hasil. Pun permintaannya agar biaya R&D itu diperbesar dan nantinya dia diberi kepercayaan untuk memanfaatkannya, tidak juga mendapat perhatian Jokowi.

Oleh karena itu, AZ marah dan menusuk Jokowi dari belakang. Apalagi di dalam hatinya, ia sebetulnya tidak menyukai Jokowi. AZ bersiul di Twitter agar ada presiden baru. Presiden baru ini nantinya diharapkan menaikkan biaya R&D.

Akan tetapi, sial bagi AZ. Ia lupa tahun politik. Ia lupa dia adalah CEO Bukalapak.Cuitan di Twitternya langsung menjadi viral. Serbuan Netizen pendukung Jokowi yang meng-uninstall aplikasi Bukalapak membuat AZ panik. Awalnya ia membela diri. Apalagi BPN juga membelanya. Namun, badai yang menerpa Bukalapak tak dihindari.

Tak mau Bukalapak terpuruk, AZ terpaksa meminta maaf. Namun hal itu tidak cukup. Ia melihat tren kehancuran Bukalapak ke depannya. Oleh karena itu dengan termehek-mehek, temewek-mewek dan mengemis, ia meminta dipertemukan dengan Jokowi. Dan hari ini, Sabtu 16 Februari, Jokowi kembali menerimanya sebagai anak manja yang hilang dan telah kembali. Jokowi orangnya baik.

Jadi, awalnya AZ rakus sesuatu namun tidak diberikan oleh Jokowi. Lalu ia menusuk Jokowi. Tak disangka, AZ ditusuk balik oleh netizen lewat Bukalapak. AZ pun termewek-mewek lalu sujud kembali kepada Jokowi. Begitulah kura-kura. #JokowiOrangnyaBaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.