Kolom Asaaro Lahagu: BUDI WASESO DAN MINYAK GORENG YANG DIGORENG

Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu

Dulu para mafia bermain-main di beras. Tiba-tiba saja beras naik mencekik. Masyarakat panik. Bahaya. Beras menyangkut isi perut. Bisa kiamat nusantara. Tetapi itu dulu. Sekarang, saya sudah lama tidak lagi mendengar para mafia bermain lagi di beras. Itu sejak Jenderal Budi Waseso, mantan Kabareskrim, memegang dan menjadi bos Bulog.

Di tangan Budi Waseso, para mafia disikat habis.

Mereka tidak berkutik. Sudah 4 tahun harga beras tidak naik. Kalaupun naik, hanya sedikit lalu kemudian turun ke harga normal. Saya angkat topi kepada Budi Waseso.

Sejak tahun 2018, Indonesia surplus beras. Pada 2018, tercatat beras Indonesia surplus hingga 4.370.000 ton. Kemudian pada 2019, surplus beras mencapai 2.380.000 ton. Tahun 2020, Indonesia masih surplus beras hingga 1.970.000 ton.

Tahun lalu surplus beras sebesar 4,8 juta ton. Luar biasa. Kita tidak tidak lagi impor. Para mafia yang beruntung di impor beras sebelumnya kering-kerontang.

Tapi itu beras. Bagaimana dengan minyak goreng?

Di area minyak goreng, tidak ada sosok Budi Waseso di sana. Makanya minyak goreng digoreng harganya. Hal yang aneh.

Indonesia adalah negara eksportir terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Total ekspor minyak kelapa sawit Indonesia tercatat mencapai sebanyak 37,3 juta ton per tahun dengan market share global mencapai 55 persen. Luar biasa.

Lalu kenapa minyak goreng yang bahan bakunya dari kelapa sawit raib di pasaran? Itu adalah ulah para mafia.

Harus ada orang sekelas Budi Waseso di minyak goreng. Karena para mafia minyak goreng tidak takut kepada Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi. Perintah dan aturan Si Lutfi diabaikan. Buktinya minyak goreng sudah berbulan-bulan raib di pasaran . Para mafia lagi menimbunnya dan tidak mau lepas ke pasaran.

Ah, ada Ahok di Pertamina. Ada Budi Waseso di beras. Siapa sosok yang ada di minyak goreng? Ternyata di antara 265 juta penduduk Indonesia, hanya ada 2 sosok hebat yang mampu membuat mafia terkencing-kencing di celana.

Coba kalau ada 10 sosok Ahok dan Budi Waseso, maka Aku goncangkan dan goreng pelir para mafia. Hehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.