Kolom Bastanta P. Sembiring: ANTHONY GINTING DAN SHI YUQI SEMANGAT DARI ASIA

Shi Yuqi, tunggal pertama yang diturunkan China dalam Final Cabor Bulungtangkis Beregu Putera di ajang Asian Games ke-18 [Rabu 22/8], akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dari tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dalam 3 babak dengan dramatis. Membuat Indonesia tertinggal 1-0 saat itu.

Terlepas dari hasil akhir, usai pertandingan itu, kedua tunggal putra dari masing-masing negara raksasa bulutangkis dunia ini dalam semalam menjadi idola baru. Bukan hanya di negara asalnya, bukan juga hanya sebatas pecinta bulutangkis, tetapi secara global. Dan menjadi tranding topic dunia.

Ginting AS, demikian tertulis di seragamnya Anthoni Sinisuka Ginting, menjadi sorotan publik dan banjir pujian. Beredar foto dan videonya di media sosial dengan keterangan penuh pujian dan sanjungan. Demikian juga, Yuqi, yang menghampiri, memberi dorongan dan semangat kepada Ginting saat terkapar di pinggir lapangan. Dan, saat sudah dipastikan memenangkan pertandingan pun, dia tidak melakukan celebrasi atau atraksi lainnya. Simpati dan empati yang ditunjukan Yuqi membuanya juga menjadi idola semalam. Banjir pujian dan sanjungan atas sikapnya.

Saya sendiri memuji tindakan kedua pemain ini. Di satu sisi, Ginting Putra Indonesia bedarah Suku Karo (dari ayahnya) tersebut, memperlihatkan semangat yang kokoh dan pantang meyerah. Dia terus berusaha bangkit walau sudah beberapa kali terjatuh dan menahan sakit. Sampai-sampai wargaNET menulis: “Inilah pahlawan yang sesungguhnya.” Ini memberikan penilaian atas tindakan Ginting.

Di sisi lain, Shi Yuqi (China) yang adalah lawan tandingnya menunjukan sikap yang baik sebagai seorang olahragawan profesional saat medali emas menjadi taruhan.

Semangat dan tindakan dari kedua pemain yang nota bene lawan tanding ini patut kita apresiasi, beri acungan jempol. Inilah semangat dari Asia Games, sebagaimana jargonya Asian Games: “Energy Of Asia”.

Energi perjuangan, energi totalisme dan profesionalisme, serta energi simpatik dan empati.

Hari ini [Jumat, 24/8] dijadwalkan kedua pemain ini kembali melakoni pertandingannya masing-masing. Kita doakan agar mereka meraih hasil terbaiknya. Dua anak muda Asia yang berbeda suku dan negara ini tetap membuat kita bangga, dan juga menjadi tanda kalau sejauh ini Indonesia berhasil sebagai penyelenggara Asian Games ke-18, karena berhasil menunjukkan Semangat Asia kepada dunia.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.