Kolom Bastanta P. Sembiring: CEBI vs FRETI

Beberapa hari ini perang cyber antara Cebi (Cebong) dan Freti (Kamfret) bergeser sejenak dari laman jejaringan sosial ke ruang Apel Store dan Play Store. Secara bisnis sih mungkin ini sedikit merugikan bagi penyedia layanan jejaringan sosial dan mungkin sedikit menguntungkan juga bagi Apel Store/ Play Store karena lapak mereka mendadak ramai interaksi. Masalahnya sih karena Zaky, bosnya Buka Lapak (BL) ngetwitt yang menyinggung perasaan Cebi, dan memang data yang disajikan sudah kadaluarsa, serta tak tepat sasaran.

Ya, ini salah satu kelemahan kita orang Indonesia, yakni minim koar by data.

Cebi gerakkan #UninstallBukalapak plus tinggalin jejak bintang satu dan komentar pedas. Efeknya, ratingnya BL melesat terjun bebas: 4.3 – 4.2 – 4.0 sebentar menyentuh 3.2, tapi kemudian kembali menanjak (terakhir saya lihat di PS 4.2) [16/2] setelah dapat bantuan dari pasukannya Freti yang kasi 5 bintang dan komentar manis untuk naikin ratingnya BL.

Kembali ke cerita medan peperangan. Kali ini yang ramai di jejaringan sosial si burung biru Twitter. Hashtag (tagar) #UninstallJokowi pun diduga diprakarsai oleh si Freti, dan berhasil mendunia, jadi tranding topic. Hahahaha… Freti pun bangga.

Efeknya apa pada Jokowi?

Sebelumnya kita tahu efeknya pada BL bila ini berlarut-larut tentu sangat merugikan. Mulai dari penurunan rating, larinya sebagian pengguna ke aplikasi lain, hingga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap e-commerce, dsb.

Sedangkan untuk Jokowi, tentu namanya semakin mendunia, jadi tranding topik. Nggak ngaruh-ngaruh amat sama Pilpres April 2019. Emangnya si Kim Nana ikutan nyoblos? Enggak, kan?

Bastanta P. Sembiring sedang mengikuti pergerakan jejaringan sosial

Yang ada, malah tagar #UninstallJokowi dianggap orang luar Indonesia sebagai virus ataupun malware yang sengaja diciptakan untuk merusak nama Jokowi. Tentu juga mereka meyakini itu pasti ulah-ulah anti-Jokowi atau yang ingin merusak nama Jokowi.

Mungkin dalam benak mereka bertanya: “Siapa sih si kurang ajar yang bikin virus/ malware; yang tega mau merusak nama presidennya sendiri (bikin virus/ malware pake nama Jokowi)?”

Hayo, siapa?

Niat hati mau merusak nama Jokowi dengan buat tagar #UninstallJokowi, eh malah bikin nama Jokowi makin mendunia, menempatkan Jokowi sebagai korban dan orang semakin bersimpatik.


Korban siapa? Korban pembuat virus/malware. Demikian juga dengan pemblokiran BL, tentu yang rugi bukan si Freti, tetapi si pengusaha dan pengguna setianya. Soal ratingnya pun gak buruk-buruk amat dan turut juga buat orang simpatik, dan ini bersifat komulatif.

Ah, Cebi dan Freti emang gitu! Yang satu suka berganti habitat. Dan, yang satunya lagi suka main di kegelapan dan tidurnya aja kepalanya kebalik. Tapi sesungguhnya mereka memendam rasa saling sayang, kok. He-he-he.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.