Kolom Boen Safi’i: AH SAYA JUGA MENYESAL

Biasaya orang yang hatinya galau (cie cie si abang lagi galau nih? Abis nyanyi sama Alm. Meggy Z, ya, bang?) akan mudah mengeluarkan uneg-uneg isi hatinya. Dan kemarin, di luar dugaan pemimpin “fiksioner”, mengatakan isi hatinya bahwa “saya nyesal nggak kudeta dulu”.

What menyesal? Benarkah apa yang kau katakan itu, wahai angri birds?

Anda ini ngomong masalah kudeta, lho, bukan ngomong masalah cara pembuatan jemblem? Tak taukah anda, berapa banyak hancurnya bangunan dan peradaban efek dari kudeta? Berapa banyak korban-korban tak berdosa hasil kudeta dan perang saudara? Berapa banyak anak yatim dan ribuan janda yang kehilangan kekasih hatinya?




Bisakah anda mikir efek dasyat dari apa yang disebut “kudeta”? Kok dengan entengnya anda mengatakan yang demikian? Ah, saya juga gak yakin sebenarnya, bila anda akan berhasil melaksanakan misi kudeta waktu itu. Tapi, anda seolah-olah berbicara bahwa kudeta itu mudah.

Nyatanya, pasukan anda yang mengepung istana dengan panser-panser baja akhirnya mundur teratur juga, kan? Anda sendiri lari ke Yordania untuk menyelamatkan diri. Faktanya, anda dipecat dengan tidak hormat dari kesatuan anda, karena bertindak di luar garis komando dari sang panglima.



Anda dan pasukan anda mau lari ke mana waktu itu? Sementara kapal perang sudah bersandar di Teluk Banten dan sekitarnya, dengan moncong meriam sudah presisi mengarah ke pasukan anda. Sementara, pasukan gabungan sudah merengsek masuk mengamankan istana dari ancaman kudeta anda.

Ternyata, cerita itu pun bukanlah fiksi belaka seperti novel yang sering anda baca, melainkan nyata adanya. Anda secara gamblang dan mangatakan “terus terang saya nyesal nggak kudeta dulu”. Gak tau apakah anda keceplosan ataukah hati anda sedang kacau waktu mengatakan hal itu?

Mungkin kacaunya hati anda karena meletus balon hijau, ya? Dorrr, lariiii ada raaziaaaa cyyynnn…

Sebenarnya saya juga menyesal kenapa waktu itu anda gak menetap saja di Yordania? Mungkin minum fifis unta terlalu berat, ya, buat anda? Karena minum fifis unta itu berat, tuan. Biarlah si Bachtiar Natsir saja yang melakukanya.

Salam Jemblem.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.