Kolom Boen Syafi’i: KALAU MAU SYARIAT KHILAFAH TENTU BUNG KARNO SUDAH MENERAPKANNYA

“Bagaimana caranya HTI itu mengganti idiologis Pancasila?” kata Si Kamvret yang nyamar mencintai budaya bangsa sambil mengenakan blangkon. Weladalah, pertanyaan ini sama seperti pertanyaan seorang jomblo yang bertanya kepada temannya yang sudah beristri: “Bagaimana istrimu ko perutnya bisa membuncit? Telah kamu apakan?”

Jreng ….. jreng ….. jreng ….. Sungguh pertanyaan yang super “hot” bila dijawab.

Virus HTI itu invisible bila dilihat dengan kasat mata, tetapi ciri-ciri mereka ini sebenarnya bisa dideteksi. Dulu yang sering berhahahihi, eh ujug-ujug suka nyebar portal hoax berlabel Islami.

Dulu yang bisa menerima perbedaan, eh sekarang suka mengkafirkan, mensyiahkan, melaknat dan sering berteriak “mia khalifa solusinya”. Ujung-ujungnya, menganggap negara ini adalah negara thogut dan idiologi Pancasila itu haram jaddah.

Mereka ingin negeri ini diatur oleh satu agama saja, satu orang saja, satu trah saja, satu keturunan saja. Lah, ini khilafah apa diktator Orde Baru? Padahal, jika negeri ini ingin disyariatkan atau dikhilafahkan, maka ya sudah dari dulu Mbah Kyai Hasyim Asyarie menyuruh Bung Karno memakai sistem ini.

Lha, wong Bung Karno itu teramat sangat takzim dan pasrah bongkokan terhadap dawuh dari Kyai pendiri NU ini, kok. Tetapi, nyatanya, Mbah Kyai Hasyim Asyarie tetap menyuruh Bung Karno untuk memakai idiologi Pancasila di NKRI tercinta. Karena apa?

Karena beliau mengerti bahwa mudharatnya teramat sangat besar bila memakai sistem syariat khilafah, bila dibandingkan dengan manfaatnya. Indonesia yang diraih dengan susah payah, dengan pengorbanan seluruh jiwa raga bahkan sampai nyawa akan terkoyak, hanya karena timbulnya perang saudara.

Maka bentuk idiologis Pancasila itulah pemersatu yang paling tepat diterapkan di Indonesia dengan ribuan suku, etnis dan agamanya. Mbah Kyai Hasyim Asyarie yang tinggi maqom keilmuannya saja sepakat bahwa negeri ini harus berlandaskan idiologi Pancasila yang ber Bhineka Tunggal Ika. Eh, Si Kwetiaw mualaf kemarin sore yang hanya bisa translate, dan eks penyanyi rok si finding Neno yang ngaji Al Quran belepotan ngantum percayai?

Sampean mabuk fifis unta berapa drum hari ini?

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.