Kolom Boen Syafi’i: MUSUH KITA ADALAH PERUSAK IDIOLOGI PANCASILA

Adem bila melihat dua kubu yang “berseteru” itu dipeluk oleh Sang Saka Merah Putih yang menempel di pundak Hanif sang juara pencak silat Asian Games 2018. Inilah Indonesia kita yang sebenarnya, saling menghormati di tengah perbedaan yang ada. Lha, terus, di Medsos kok masih eyel-eyelan dan gontok-gontokan, lho?

Ya, namanya saja Medsos, bray. Lha, kalau guyon penuh canda tawa yo di warkop’e Yu Waginem saja.




Gontok-gontokan, saling korek dan saling mengunggulkan pasangan Capres idolanya masing-masing (asal tetap dalam koridor etika), juga gak masalah sebenarnya. Yang jadi masalah itu ketika sudah berteman lama, eh tiba-tiba gak saling sapa hanya karena berbeda pilihan Capresnya? (Ah teman cap kadal alias teman amatiran).

Jokowi, Prabowo, Ibu Mega, Mbak Puan, PDIP dan Gerindra saja bisa akur ketika Indonesia Raya dikumandangkan, eh kenapa yang di bawah masih gontok-gontokan?Membenci Jokowi yo silahkan, dan bila tidak suka terhadap Prabowo itu juga hak kita. Tetapi sejatinya yang kita benci itu bukanlah musuh utama bagi bangsa ini.




Bila yang kita benci ternyata masih hormat terhadap Sang Saka Merah Putih, itu tandanya mereka masih sama Indonesianya dengan kita. Yang patut kita lawan seharusnya bukan orang orang yang masih mencintai bangsa dan negaranya. Tetapi yang wajib kita lawan adalah gerombolan pengacau, yang ingin merubah idiologi Pancasila yang ber Bhineka Tunggal Ika dengan idiologis intoleran yang gemar dengan kekerasan.

Baik Prabowers atapun Kecebong, mari kita sama-sama melawan gerombolan HTI yang mengimpor faham ISIS di NKRI ini bersama sama. NKRI ini milik kita. Oh indahnya saat gencatan senjata cebong vs kamvret, tapi mungkin yo gak lama. Paling kurang dari seminggu yo “tawur” maneh?

Ahsudalah, seng penting amunisi jemblem ku iseh akeh.

Salam Jemblem..



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.