Kolom Boen Syafi’i: PAN, PKS DAN DEMOKRAT TINGGAL TUNGGU KEMUSNAHAN

Blunder demi blunder omongan yang dilakukan oleh Capres Prabowo, tampaknya semakin sering saja. Katanya Indonesia bubar. Indonesia punah. Tampang Boyolali. Hingga mengucapkan kalimat fenomenal berupa “Hulaihi Watu Ulo”. Ediaaaaaan.

Bahkan ada pula yang beranggapan Prabowo adalah Timses terbaik Capres Jokowi.

Apakah semua ini hanya kebetulan semata? Ataukah memang sudah direncanakan sedari dulu kala? Semuanya kembali kepada ucapan “Wallohu’alam Bishowab”.

Hanya Sang Gusti yang Maha Mengetahui segala rencana dari para hamba-hambaNya. Namun, di dalam dunia politik, terdapat sebuah adagium yang berbunyi: “Politik itu dinamis dan di dalamnya tidak ada kawan abadi, melainkan kepentingan abadi.”

Untuk para kamvret yang ingin memanfaatkan Prabowo demi kepentingan politik SARA, dimohon jangan girang dulu. “Sabar, ini ujian, ini ujian,” kata Aa Gim.

Sebenarnya ada dua kutub besar yang sedang “bertarung” di Pilpres nantinya. Yakni, Jokowi yang diwakili oleh koaliasi PDI P dengan Gerindra milik Prabowo. Para pemilih Jokowi cenderung tidak melihat partai, meskipun peluang PDI P untuk memenangi konteslasi Pemilu 2019 sangatlah besar. Sedangkan Prabowo, hampir dipastikan, suara Demokrat, PAN, PKS akan tersedot ke partai Gerindra miliknya. Ketiga partai ini tidak terwakili oleh tokoh maupun kadernya untuk mengisi pos Cawapres dari Prabowo.

Faktanya yang orang tau adalah, Gerindra itu Prabowo dan Prabowo sendiri adalah Gerindra. Andai Prabowo kalah, sebenarnya ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi, yakni:

Pertama, dia menggerakan dan menghasut massa agar Pemilu diulang kembali (tentu hal ini sudah diantisipasi oleh pihak yang berwajib)

Ke dua, dia tetap menjadi oposisi yang selalu “merecoki” pemerintah (mustahil sebenarnya, karena logistik mereka dipastikan ngenes jika Jokowi menjadi Presidenya lagi).

Ke tiga, nah ini yang paling logis dan masuk akal adalah mereka ikut gerbong Jokowi, manut dan pasrah bongkok’an.

Semua hal bisa terjadi, karena politik itu bukanlah matematika melainkan ilmu logika. Jika skenario itu terjadi, maka PAN dan Demokrat terutama PKS, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk “kepunahannya”.

Ingat, Hulaihi yang ngantum bela itu aslinya seorang Panda yang berbulu Onta.

Salam Jemblem..

https://www.youtube.com/watch?v=sADpLA4vm_M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.