Kolom Boen Syafi’i: SISI KELAM SISTEM YANG MENGKEBIRI HAK-HAK PEREMPUAN

Mungkin Indonesia harus melewati fase menjadi negeri fundamentalis seperti Iran dan Afganistan. Biar semua orang melek, bahwa sistem keagamaan yang selama ini dipromosikan ternyata buruk dan bahkan sangat buruk.

Sudah berapa ribu kasus perampasan hak asasi dan otoriternya pemerintah di Iran serta Afganistan terjadi?

Satu nama yang kisahnya membuat merinding karena saking tragisnya adalah Soraya. Perempuan yang dirajam, ditimpuki batu oleh warga sekitar hingga tewas, karena difitnah suaminya sendiri melakukan zina. Tubuh perempuan Iran itu terkulai lemas. Hanya bersandarkan tanah dengan darah yang berceceran di sekitarnya.

Tewas. Soraya tewas akibat rekayasa suaminya yang ingin kawin lagi tapi dihalangi oleh Soraya istrinya. Kasus itu sebenarnya tertutup rapat, sebelum pers Perancis menginvestigasi dan melakukan penyamaran di tempat kejadian perkara.

Korban selanjutnya adalah seorang gadis 22 tahun bernama Mahsa Amini, yang dilaporkan disiksa polisi moral Iran hingga meregang nyawa. Hanya karena menolak memakai jilbab. Kejadian ini memicu gelombang protes dari banyak perempuan Iran, dengan aksi mencopot jilbab mereka secara massal. Bahkan banyak dari mereka yang bersumpah tidak akan memakai jilbab lagi ke depannya.

Inilah sisi kelam dari apa yang dinamakan syariat. Sisi kelam yang mengkebiri segala hak perempuan dan hak kemanusiaan.

Pertanyaannya?

Sudikah anda menerima sistem tersebut di Indonesia? Sudikah anak perempuan anda di kawinkan dalam usia yang masih belia? Sudikah anak anak perempuan anda dikebiri hak kehidupannya? Atau sudikah anak-anak perempuan anda disakiti hatinya oleh karena suaminya berniat kawin lagi, lagi dan lagi?

Kalau anda orangtua yang waras, sudah pasti anda akan menolak keras sistem ini. Saya punya anak perempuan dan itulah alasan terkuat saya melakukan perlawanan, terhadap ajaran ini.

RIP Mahsa Amini..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.