Kolom Boen Syafi’i: SURAT TERBUKA UNTUK GABENER JAKARDAH (Salam Jemblem Untukmu)

Apa kabarmu Wan Anis yang ngaku-ngaku sebagai “pribumi” di Bumi NUsantaraku ini? Semoga otak dan fikiranmu dalam mengurus keruwetan Jakardah tidak cepat mengsle, ya?

Pribumi? Padahal kami yang berhak berkata “saya pribumi” di negara ini tidak pernah mengatakan hal yang demikian.

Kami tau bahwa, tidak boleh lagi ada istilah pribumi dan non pribumi di negara ini. Karena semua sama, semua satu rumah meski berbeda warna, suku, adat, dan budayanya. Bukan masalah pribumi yang ingin kami persoalkan, tetapi masalah kebijakan ente yang berkaitan dengan event Asian Games yang kami pertanyakan.

Wan Anis, jika untuk Jakardah mau kau buat njengking, mau kau acak-acak, mau kau buat semrawut itu bukan urusan kami, karena kami bukanlah warga anda. Tetapi, beda cerita jika sudah menyangkut event Asian Games yang mempertaruhkan harga diri bangsa dan negara kami. Meskipun itu terletak di kota anda, tetapi kami juga berhak mengkritik kebijakan anda, karena event ini adalah event bangsa kami, negara kami Indonesia.

Wan Anis, bukankah tamu itu ibarat raja? Dan bukankah Rosululloh Saw sendiri menganjurkan untuk memuliakan para tamu yang bertandang ke rumah kita? Tetapi, kenapa malah seolah-olah kau menghinakan para tamu dengan tiang bendera di pinggir jalan protokol yang terbuat dari bilah bambu?

Oww, apakah hanya karena berseberangan dengan Pak Jokowi lantas ente berbuat nekad dengan menghinakan bangsamu sendiri? Apakah karena yang di pemerintahan bukan dari partai gerombolanmu, lantas ente seperti ingin “mensabotase” event terbesar yang mewakili harga diri bangsamu?

Wan, pikirkan ini. Beda politik itu sah-sah saja. Tetapi jangan sampai mengorbankan nama besar Indonesia yang diraih dengan pengorbanan darah dan nyawa yang tak sedikit jumlahnya. Wan Anis, rasa nasionalismemu tampaknya sudah hilang di telan ego politik dan nafsu syahwatmu untuk berkuasa. Maka, bila engkau ingin mengacaukan dan menghinakan bangsamu sendiri di event terbesar Asian Games, CATAT wan …. catat yang besar di otakmu:

“Sejarah akan mencatat bahwa seorang Gabener Jakardah keturunan Arab telah mengacaukan dan menghinakan bangsa dan negara Indonesia di mata dunia.”

Sejarah itu akan dibaca dan terus dibaca hingga anak cucumu tak kuasa untuk menanggung malu karena ulah kakek/ moyangnya. Wan, minum beras kencur itu yang dibanyakin, jangan air jamvan dan fifis unta yang digemarin.

Salam Jemblem, Wan, bukanya salam Kebab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.