Kolom Boen Syafi’i: VEKOK DAN CINTA MEMANG BEDA TIPIS (Sirulo TV)

Kalau genduk kecilku mau tidur, biasanya dirinya meminta “ritual” dulu dengan memijitinya. Lantas, si genduk kecilku pun mengambil posisi tengkurap, sambil berkata: “Besok giliran Ayah, ya, aku pijitin.” Dan, saya jawab: “Enggeh.” Besoknya lagi, genduk kecilku juga berkata yang sama dengan perkataannya kemarin: “Besok giliran Ayah ya yang aku pijitin.”

Seperti biasanya, saya pun hanya menjawab: “Enggeh.”

Saya tahu kalau saya sedang “dikibulin” oleh anak saya. Tapi, saya yo diam wae karena rasa sayang memanglah membutakan semuanya. Seperti halnya para pendukung Prabowo.

Sebetulnya mereka itu tahu dan mengerti kalau sedang “dikibulin” oleh junjunganya. Mereka pun tahu apa yang diomongkan Prabowo itu tidak lebih dari sekedar hoax belaka. Namun, demi yang katanya cinta, mereka rela “vekok” berjamaah hanya demi mempertahankan apa yang sudah dipilihnya.

Jadi, kesimpulanya, hindarilah debat dengan mereka, niscaya hal itu hanya percuma bin sia-sia. Karena, bagaimanapun juga, mereka ini akan tetap mempertahankan kevekokannya, eh prinsip-prinsipnya, sampai si Didiet mau menikah nantinya.

Tapi yang menjadi pertinyiinyi adalah, tiap hari dikibulin oleh orang lain kok, yo, manut wae? Sebenarnya ini cinta apa memang sudah vekok dari sananya?

Ahsudalah.

Mungkin mereka kekurangan Citamin C kali, ya? Vitamin C alias Combantrin.

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.