Samsul bilang mengatasi penambang liar adalah dengan mencabut izinnya. Nyatanya, Rp. 271 T adalah remah-remahan yang para penambang liar mampu sisihkan untuk usahanya aman. Artinya lebih banyak lagi yang dikeruk. Kok bisa tidak diketahui?
Benar kata Mahfud saat menanggapi penjelasan Gibran di acara Debat Pilpres.
“Saya mencatat juga tambang ilegal sebanyak 2.500 tapi juga ada yang lebih dari itu. Dalam 10 tahun terakhir, terjadi deforestasi hutan kita. Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal,” kata Mahfud menanggapi Gibran.
Bagi Mahfud, justru mencabut IUP tidak semudah itu. Mahfud mengatakan ada banyak mafia di balik pencabutan IUP ini.
“Bilang cabut aja IUP-nya ya itu masalahnya. Mencabut IUP itu banyak mafianya. Banyak mafianya,” katanya.
Mahfud lantas menceritakan pengalamannya saat mengirim tim ke lapangan tetapi ditolak. Ia juga mengungkit pernyataan KPK terkait tambang ilegal.
“Saya sudah mengirim tim ke lapangan ditolak. Sudah putusan Mahkamah Agung. Itu begitu. Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal. Dan itu dibeking oleh aparat-aparat dan pejabat,” katanya.
Jkw saja bisa tidak tahu, bagaimana Mbah Wowo dan Samsul?