Kolom Eko Kuntadhi: AYO FPI, JANGAN CEMEN!

Kata alumni GNPF, Rizieq dicekal oleh pemerintah Saudi. Dia gak boleh keluar dari Saudi. Entah apa masalahnya. Yang pasti kini GNPF mendesak Kemenlu RI untuk memberi perlindungan hukum kepada Rizieq.

Kita gak tahu masalah dan kebenaran berita itu. Seandainya pun benar, ada banyak pertanyaan di kepala saya.

Pertama, Rizieq itu imam besar FPI. Sebagai organisasi massa sampai sekarang saya tidak mendengar FPI menyuarakan kecaman pada pemerintah Saudi. Padahal katanya pemerintah Saudi mencekal Rizieq. Masa sih, imamnya digituin FPI diam saja.




Biasanya FPI selalu tampil garang. Tapi menghadapi ulah Saudi kenapa sekarang jadi ayam sayur?

Jika benar Rizieq dicekal, kenapa gak ada rombongan FPI dengan mobil komando berkoar-koar di depan Kedutaan Saudi agar negara Wahabi itu memperlakukan Rizieq layaknya tamu kerajaan? Ini kokk, malah dicekal. Kenapa mereka gak menuntut boikot seluruh kepentingan Saudi di Indonesia, seperti yang sering mereka suarakan?

Ke dua, biasanya FPI hobi main sweeping-sweepingan. Kenapa gak ada teriakan FPI mau mensweeping warga Saudi di Puncak? Semua orang tahu lokasi yang paling diminati orang Saudi di Indonesia adalah puncak. Selain dingin, juga banyak tersedia istri-istri outsourching di sana.

Yang heran justru kalau FPI atau GNPF menyalahkan pemerintahan Jokowi, padahal yang mencekal Rizieq adalah pemerintahan Saudi. Jika begitu fikiran FPI, maka tanpa disadari mereka mengakui Jokowi ini Presiden yang lebih sakti dari Raja Salman. Wong, Jokowi diminta menekan Saudi untuk melepaskan pencekalan Rizieq.

Terlepas dari benar dan tidaknya Rizieq dicekal Saudi, yang pasti kerajaan Saudi memang sedang getol membersihkan penceramah garis keras di negaranya. Entah sudah berapa banyak penceramah diseret dari mimbar khotbah karena ikut-ikutan berkomentar soal politik.

Padahal, misalnya, ulama Saudi itu hanya menyerukan perdamaian Saudi dengan Qatar. Tapi tetap saja ditangkapi atau diseret ketika mereka sedang ceramah. Dibetot jubahnya di depan jemaah oleh polisi.

Nah, kita gak tahu, Rizieq yang terus menerus menyuarakan suara Islam garis keras ini apakah dianggap menyebalkan oleh Saudi, sehingga dia dicekal. Jika benar begitu, jalan satu-satunya harus melawan kebijakan Saudi tersebut. Tunjukin, dong, kebesarannya sebagai imam besar. Meskipun kita gak tahu apanya yang besar, setidaknya jangan lalu menciut begitu ketika menghadapi Raja Salman.

Tapi, seharusnya Rizieq gak perlu gundah. Gak perlu juga ketakutan ditangkap polisi Saudi. Pemerintah Saudi hanya getol menangkapi para ulama. Yang bukan ulama gak akan ditangkap. Sumpah.

“Jadi tukang obat jerawat, gak perlu takut ditangkap polisi Saudi, kan, mas?” ujar Abu Kumkum.

Husshh!




2 thoughts on “Kolom Eko Kuntadhi: AYO FPI, JANGAN CEMEN!

  1. “Biasanya FPI selalu tampil garang. Tapi menghadapi ulah Saudi kenapa sekarang jadi ayam sayur?”

    Kalau terorisme ‘made in USA’, dengan perubahan zaman (era Trump) jadi redup, kira-kira juga sama nasibnya ‘radikalisme’ yang juga bisa dikatakan ‘made ini Saudi’ (Wahabi, HTI, Khilafah dsb) juga jadi redup dengan perubahan zaman di Saudi, pergantian rajanya yang mau memodernkan Saudi, sudah menangkapi dan mengawasi ‘ulama radikal’ Saudi.

    1. Perubahan zaman . . . zaman tidak ada yang memiliki, karena itu tidak ada juga yang bisa menghambat gerakannya.
      Ayo kaum teroris, wahabi HTI . . . sesuaikan diri saja, dan pelajari siapa atau kekuatan mana yang dibelakang anda-anda ini. Didunia hanya ada satu kekuatan yang bikin kacau dan divide and conquer . . . siapa?
      Jawabannya adalah jawaban penyelesaian kontradiksi dunia, yang sekarang tercermin dalam KONTRADIKSI dua kepentingan, kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia disatu pihak, dan dipihak lain usaha pembangunan kekuasaan tyrani dunia NWO. Ini tercermin dalam kudeta 1965, dan tercermin dalam usaha menjatuhkan Trump sekarang ini di AS. Tercermin juga dalam pidato Trump di Dewan Keamanan PBB kemarin 25 Sept 2018. Dan tercermin juga dalam usaha raja baru Saudi dalam memodernkan Arab Saudi dalam menghadapi kaum ulama radikal dari mesjid-mesjid Saudi.

      Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.