Kolom Eko Kuntadhi: BELAJAR DARI BIMA YUDHO DI LAMPUNG

Kritik Bima Yudho dari Australia terhadap layanan publik Provinsi Lampung sepertinya sukses. Berkat aksi Bima, kini mata semua orang tertuju ke Lampung. Mulai dari jalanan hancur sampai gaya hidup pejabatnya yang hedon.

Ada Kepala Dinas Kesehatan di Lampung menjabat di posisi yang sama sampai 14 tahun.

Di IG emak-emak dengan kopiah hitam ditutupi jilbab itu sering menampilkan kemewahan. Kini IG-nya sudah digembok. Yang menarik adalah, dengan mempertontonkan berbagai fasilitas publik dan infrastruktur, kita jadi tahu bahwa raja-raja kecil di daerah itu sering abai membangun daerahnya.

Mereka hanya sibuk memikirkan proyek, sementara puluhan kilometer jalan rusak. Dan layanan untuk masyarakat asal jadi.

Nah, kesempatan mudik ini bisa menjadi momentum. Orang-orang yang melek digital dan literasi akan mengunjungi kampung halamannya. Mereka bisa menceritakan bagaimana jalan yang mereka rayapi. Bagaimana fasilitas publik yang mereka nikmati. Juga layanan dari pemerintah di daerahnya.

Tentu saja, semangatnya bukan asal kritis atau asal viral. Tetapi menginformasi bahwa sebagai rakyat kita gak bisa lagi dipandang sebelah mata. Kita bisa mengawasi kinerja pemerintahan via akun media sosial kita.

Kalau memang sudah bagus, ya dikabarkan juga. Agar jadi contoh buat daerah lainnya.

Bima mengajarkan pada kita. Penguasa daerah yang bebal jangan dibiarkan terus bebal. Kita punya kewajiban menjewer telinganya.

Yoookkk kita laporkan kondisi daerah kita via medsos….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.