Kolom Eko Kuntadhi: DUKUNGAN BARTER

Setelah digebuk, diapun terkaing-kaing. Malah kini merasa harus menjilat ludahnya sendiri.

Dulu HT berteman mesra dengan para pengasong agama. Dia juga seperti mendukung habis-habisan langkah para preman berjubah itu. Sebab dia begitu yakin Jokowi bakal rubuh dilabrak 7 juta demonstran. Nyatanya angin berbalik.

Orang-orang yang sepertinya yakin Presiden bakal dilahap gerakan pengasong agama, rupanya malah keluar lebih perkasa. Dia berhasil meniti ombak, meredam gelombang dan malah kini menguasai kemudi. Presiden Jokowi terus merangsek. Membubarkan HTI, mengejar orang-orang yang ingin merusak bangsa ini. Dia juga mengacak-acak mafia pangan. Polisi terus memburu para aktor yang sering bikin ribut yang kebetulan terkena kasus hukum lain. Kita tidak mau lagi emosi umat dijadikan sebagai barang mainan.




Setelah GNPF lempar bendera putih. Setelah Bahtiar Nasir dan kawan-kawan sowan ke acara open house di Istana. Setelah Rizieq buron. Dan setelah HT dikejar dengan tuduhan penggelapan pajak dan intimidasi kepada penegak hukum. Mereka kini sibuk meminta belas kasian agar kasus hukumnya bisa dinegosiasikan. Caranya dengan merapat ke pusat kekuasaan.

HT ingin mengikuti jejak Setya Novanto yang membawa Golkar merapat ke Jokowi. Tapi soal dukungan partai adalah satu hal, sedangkan kasus hukum adalah hal yang lain lagi.

Boleh saja Golkar merapat ke kekuasaan Jokowi, toh giliran kasus hukum SN tetap kena juga. Sekarang dia jadi tersangka KPK. Jadi dukungan itu gak ngaruh buat barter-barteran.

Apakah pinangan Perindo bisa diterima? Yang namanya dukungan politik mah, syah-syah saja. Tidak perlu ditolak. Tapi ingat, hukum berbeda dengan langkah halma dalam politik. Keduanya punya cara jalan sendiri-sendiri.




Lagipula dukungan Perindo itu, ketika dihembuskan sekarang, rasanya gimana gitu. Mereka fikir rakyat tidak tahu apa yang dilakukan TV-TV di bawah komando MNC Group dalam usahanya ngomporin kasus Ahok, sekaligus tekanan kepada Pak Jokowi? Ingatan rakyat masih kuat kale. Jejak itu gak mudah untuk dihapus.

Jadi sekarang, dukungan Perindo itu bisa dibaca usaha HT untuk bisa kekuar dari jerat hukum yang melilitnya. Mungkin HT harus lebih kenal dan memahami pola fikir Presiden Jokowi.

“Kalau kasus hukum saya tidak akan terlibat,” begitu mungkin jawaban Presiden.

Jadi mau ngumpet ke mana lagi, mas bro?





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.