Kolom Eko Kuntadhi: MENGAPA MEREKA MENYERANG GUS YAQUT?

Omongan Gus Yaqut tentang aturan speaker masjid terus digoreng. Menteri Agama mau diahokan. Kita tahu, Gus Menteri adalah mantan Ketua GP Ansor. Organisasi di bawah payung NU. Sedangkan NU adalah Ormas Islam terbesar di dunia. Kenapa Gus Yaqut diserang? Karena selama ini NU-lah yang paling ngotot membendung berbiaknya ideologi Islam transnasional.

Ideologi itu datang mau mengubah Indonesia jadi Timur Tengah.

Kedatangan mereka mengkafir-kafirkan cara beragama kita. Membidahkan cara beribadah kita. Seolah hanya mereka yang punya otoritas keagamaan.

Sebetulnya di ujung jargon agama yang mereka bawa, banyak pendompleng politik yang ikut ngojek. Politik yang mau menjadikan agama sebagai tunggangan.

Cirinya, selalu membenturkan agama dengan institusi negara. Pancasila haram. Hormat bendera haram. Bayar pajak haram.

Gerombolan ini juga terbiasa membenturkan agama dengan budaya lokal. Mengharamkan wayang. Mengharamkan sungkeman kepada orangtua. Mengharamkan ini-itu.

Yang gak haram? Khilafah!

Mereka terus merangsek. Tapi benteng Indonesia masih terlalu kuat. NU menjaganya dengan serius. Soal agama dan negara, NU punya jargon yang pas: hubhul wathon minal iman. Cinta tanah air adalah bagian dari iman.

Seperti juga warga Katholik punya slogan: 100% Katholik, 100% Indonesia.

Tidak ada pemisahan sikap beragama dan bernegara.

Nah, dalam konteks besar itulah gonggongan mereka pada Gus Menteri terus menyalak.

“Mas, aku juga punya jargon. 100% bayar kas. DP-nya 0%,” celetuk Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.