Kolom Eko Kuntadhi: SIAP, PAK GANJAR!

Ada orang yang mengkonfrontasi jawaban Ganjar Pranowo dengan PDIP. Ketika dalam wawancara B TV ditanyakan, apakah Anda siap jika didukung sebagai Capres. “Jadi, kapan Anda dideklarasikan sebagai Capres? “

“Ya, yang berhak mendeklarasikan kan, partai-partai itu. Saya tidak tahu apakah saya dipercaya oleh partai.”

“Tapi apakah Anda siap? “

“Ya, kalau untuk bangsa dan negara, siapa sih, yang tidak siap!” begitu jawaban Ganjar.

Lugas. Klir. Dan langsung.

Saya yakin jika pertanyaan yang sama disampaikan ke Puan Maharani, jawabannya juga akan sama. Dia siap saja kalau didukung sebagai Capres. Bahkan jauh sebelumnya Puan sudah terang-terangan bicara, Indonesia akan punya lagi Presiden perempuan.

Maksudnya, Puan jelas mau jadi Presiden. Bukan hanya siap kalau dicapreskan.

Jika sebagai kader PDIP pernyataan Ganjar dianggap mendahului partai, rasanya gak tepat. Ganjar hanya siap jika diusung. Bukannya berusaha untuk diusung. Sebagai putra Indonesia, ia memang harus siap jika amanah disampirkan ke pundaknya.

Siap untuk diusung adalah sikap yang tahu diri. Sekaligus tidak perpura-pura. Berbeda dengan sikap minta diusung tapi berpura-pura tidak berminat. Bahkan ada yang maksa untuk diusung meski suara publik terdengar sebaliknya.

Ini bisa dilihat dari hasil survei. Rendahnya elektabilitas menandakan keogahan publik untuk mendukungnya.

Memang partai punya ranah sendiri. Mekanisme dukungan dan pencalonannya bergerak dalam nuansa politik kepartaian. Seperti Bu Mega yang diamanahkan untuk menentukan siapa orang yang akan diusung PDIP sebagai Capres nanti.

Atau Surya Paloh yang sudah menetapkan Anies sebagai bakal calon Presidennya.

Sedangkan rakyat juga punya ranah sendiri yang berbeda dengan partai. Rakyat juga berhak mengusung dan memilih siapa orang yang akan memimpinnya nanti. Meskipun, secara formal, tiket dukungan ada di tangan partai. Tapi bukan berarti sebagai rakyat kita harus diam bongkokan nunggu keputusan para politisi itu.

Lalu ada tokoh politik yang namanya dibicarakan. Orang seperti Ganjar, Prabowo atau Anies atau Novel Bamukmin. Sebagai pribadi dan WNI mereka punya hak dan kewajiban yang sama. Jadi, ketika ada pertanyaan apakah Anda siap jika diusung sebagai Capres?

“Siapa sih, yang gak siap jika untuk kepentingan bangsa dan negara!” Jawaban seperti itu menunjukan sebagai pribadi, Ganjar lebih mikirkan hal yang besar. Bukan hanya asal maju. Toh, katanya, ia gak tahu apakah partai-partai akan mempercayai amanah itu kepadanya.

Ganjar sebagai pribadi sudah menyatakan kesiapannya. Saya sebagai rakyat biasa merasa senang, karena aspirasi saya disambut hangat. Sementara untuk Parpol, biarkan mereka berjalan di relnya. Gak usah dibentur-benturkan.

Kita hanya ingin berbuat sesuatu. Mendorong orang yang tepat melanjutkan kepemimpinan Jokowi. Itu adalah bagian kita. Rakyat biasa yang tidak ada sangkut pautnya dengan Parpol.

Urusan Parpol mau berakrobat, itu biarkan saja. Terserah. Tugas kita hanya mendukung Ganjar. Memberikan kepercayaan pada putra terbaik Indonesia.

“Mas, Novel Bamukmin emang siap menjadi apa? “

Mbuhhh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.