Kolom Eko Kuntadhi: TERTANGKAPNYA ANDI ARIEF PUKULAN TERAKHIR PADA SBY

Eko Kuntadhi 4Di Hotel Paninsula, Jakarta, seorang politisi dari Partai Demokrat tertangkap tangan. Bersama seorang wanita, dia digelandang karena mengkonsumsi shabu. Ia kaget ketika pintu kamarnya digedor. Buru-buru bong dan beberapa alat lain dibuang ke closet. Tapi, polisi sigap. Bersama petugas hotel, mereka membongkar closet itu. Menemukan setumpuk bukti. Juga kondom. Entah sudah dipakai. Entah belum.

Politisi itu kini menginap di kantor polisi. Kasusnya sedang diusut tuntas.

Kita tentu bertanya. Jika ini adalah lanjutan dari kebiasaannya yang lama, bisa dibayangkan dulu Presiden Indonesia punya staff khusus seorang pecandu Narkoba. Saran seperti apa yang dulu disampaikan kepada SBY dari seorang pecandu? Kekuasaan seperti apa yang berjalan dengan orang seperti ini di sekelilingnya?

Akhirnya kita maklum. Dulu Corby, bandar Narkoba asal Australia mendapat pengampunan dari SBY. Kita marah, kok bisa seorang bandar Narkoba dapat grasi? Tapi melihat kenyataanya kini, rasa-rasanya gak aneh.

Entah apa yang dirasakan SBY dan AHY sekarang. Keluarga itu sedang berduka akibat sakitnya Bu Ani. Kini ditambah lagi dukanya dengan tertangkapnya kader andalan mereka. Kasus Narkoba.

Bukan hanya SBY dan keluarga yang terpukul. Anda bisa bayangkan ribuan Caleg Partai Demokrat yang seeang berjuang menarik konstituen. Mereka habis-habisan mengeluarkan dana dan tenaga. Kini, calon konstituennya sanksi. Apakah mereka mau memberi suara pada PD yang kader utamanya tertangkap Narkoba?

Setelah Pemilu lalu suara PD habis dihantam kader yang korupsi. Ini suara itu digerus lagi olah kader utama yang mengkonsumsi Narkoba. Habis sudah sisa-sisa suara yang dengan lelah mereka kumpulkan.

“Ini akibat kelebihan kardus, mas,” ujar Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.